Jumat 05 Apr 2024 16:19 WIB

Astronom Gunakan Teleskop James Webb untuk Berburu Eksoplanet yang Baru Terbentuk

Peneliti berusaha melihat gumpalan gas dan debu yang berputar di piringan protoplanet

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi seniman tentang planet gas raksasa yang terbentuk di sekitar bintang bayi.
Foto: Space
Ilustrasi seniman tentang planet gas raksasa yang terbentuk di sekitar bintang bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk berburu penampakan eksoplanet atau planet ekstrasurya yang baru terbentuk. Instrumen inframerah dengan sensitivitas tinggi telah ditambahkan untuk misi tersebut.  

Dikutip dari laman Space, Jumat (5/4/2024), tim peneliti terdiri dari para ilmuwan Universitas Michigan, Universitas Arizona, dan Universitas Victoria. Mereka berusaha melihat penampakan planet-planet "bayi", gumpalan gas dan debu yang berputar-putar di piringan protoplanet.

Baca Juga

Banyak dari piringan protoplanet ini sudah berhasil didokumentasikan, namun para astronom hanya melihat sekilas pembentukan planet di dalamnya beberapa kali hingga saat ini. Kini, tim menggunakan ruang lingkup besar untuk mengamati piringan protoplanet HL Tau, SAO 206462, dan MWC 758.

Pengamatan turut menggunakan data yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) dengan harapan dapat melihat pembentukan planet. Investigasi itu juga berusaha mengungkap interaksi yang belum pernah terlihat antara piringan protoplanet dan selubung gas.

"Pada dasarnya, di setiap piringan yang kami amati dengan resolusi dan sensitivitas yang cukup tinggi, kami telah melihat struktur besar seperti celah, cincin, dan, dalam kasus SAO 206462, struktur spiral," kata anggota tim dan astronom Universitas Michigan, Gabriele Cugno.

Sebagian besar struktur itu dapat dijelaskan dengan pembentukan planet yang berinteraksi dengan materi piringan, namun ada juga yang belum dapat dijelaskan. Jika tim akhirnya berhasil melihat eksoplanet yang baru terbentuk, mereka berharap dapat menghubungkan beberapa struktur dengan pembentuknya dan memahami bagaimana planet dan sistem planet berevolusi sebagai planet.  

Secara khusus, Cugno memimpin pengamatan JWST terhadap piringan protoplanet di sekitar protobintang SAO 206462. Protobintang adalah benda bintang yang belum memiliki massa yang cukup untuk memicu fusi hidrogen menjadi helium di intinya.

Dalam piringan protoplanet di sekitar SAO 206462, tim melihat sinyal pembentukan planet, namun itu bukanlah planet yang mereka harapkan untuk dilihat. Beberapa simulasi menunjukkan bahwa planet tersebut seharusnya berada di dalam piringan tersebut, sangat masif, besar, panas, dan terang. 

Namun peneliti tidak....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement