Selasa 02 Apr 2024 21:22 WIB

BRIN Kembangkan Desain Kontainer Mini Gas Alam Cair

Desain kontainer mini gas alam cair untuk dukung persediaan energi di timur Indonesia

Kapal tanker Maria Energy, kiri, sarat dengan gas alam cair, ditambatkan di terminal terapung, kapal khusus
Foto: Sina Schuldt/dpa via AP
Kapal tanker Maria Energy, kiri, sarat dengan gas alam cair, ditambatkan di terminal terapung, kapal khusus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan desain rangka tangki atau kontainer berukuran 40 kaki untuk kapal pengangkut gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) guna mendukung persediaan energi di wilayah timur Indonesia. Peneliti Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN Dian Purnamasari mengatakan desain khusus itu mengikuti beberapa peraturan terkait meliputi fasilitas transportasi, area operasional, dan spesifikasi produsen.

"Kapal mini LNG merupakan pendekatan alternatif untuk menyalurkan gas alam cair ke wilayah kepulauan dengan biaya operasional rendah," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

Dian menuturkan pengembangan desain kontainer mini pengangkut LNG di dalam negeri menggunakan standar dan spesifikasi ASME, dan pengujian berdasarkan ISO 1496 untuk menjamin keamanan penggunaan kontainer tersebut.

BRIN menggunakan Finite Element Analysis (FEA) untuk mengevaluasi keamanan struktural dan menganalisa tingkat keamanan dari berbagai desain rangka. Pembuatan desain kontainer LNG ISO ukuran 40 kaki mengikuti persyaratan berdasarkan ASME Bagian II dan VIII, serta menghitung parameter pemuatan atau loading parameter kontainer LNG berdasarkan standar ISO 1496.

BRIN terus menyempurnakan desain untuk meningkatkan tingkat keamanan. Ketebalan rangka yang lebih tinggi dapat meningkatkan kinerja struktural rangka dan pengecoran sudut. Sebaliknya bejana tekan biasanya mengalami peningkatan tegangan.

Model tangki ISO dengan bingkai ketebalan berkisar antara 6 hingga 9 milimeter menunjukkan faktor keamanan di atas 1. Ketebalan rangka yang direkomendasikan adalah di atas 9 milimeter.

Integritas struktural tangki LNG yang dibuat itu tidak terpengaruh secara signifikan dengan penambahan support plate. Terdapat sedikit penurunan tegangan ketika rangka struktur dikenai beban operasional.

Support plate yang ditambahkan di bawah longitudinal racking dapat mengurangi tegangan pada rangka struktural dan bejana tekan hingga 20,4 dan 19,7 persen. Namun dapat meningkatkan tegangan pada pengecoran sudut hingga 23,2 persen.

Support plate memberikan tekanan yang lebih besar pada bejana tekan dan pengecoran sudut ISO, terutama saat uji kekuatan angkat dan susun. Pengecoran sudut dan perpindahan bejana tekan juga dikurangi secara konsisten pada semua beban yang diselidiki.

Penambahan saddle support secara signifikan mengurangi tegangan dan perpindahan pada bejana tekan, khususnya dalam racking longitudinal test. Bejana tekan mengalami pengurangan tegangan dan perpindahan tertinggi masing-masing sebesar 13,9 hingga 31,8 dan 53 hingga 71 persen.

Publikasi ilmiah lengkap hasil penelitian tersebut berjudul “Structural Assessment of 40 ft Mini LNG ISO Tank: Effect of Structural Frame Design on The Strength Performance” yang dapat diakses melalui laman https://doi.org/10.1515/cls-2022-0219.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement