Senin 01 Apr 2024 11:33 WIB

AI Berikan Kesempatan Bagi Semua Orang untuk Berkarya

Tahun ini, tren AI lebih berkembang dari sekadar teks seperti tahun lalu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Kecerdasan buatan (ilustrasi).
Foto: dok UBSI
Kecerdasan buatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO & Co-Founder dari Kata.Ai Irzan Raditya melihat kecerdasan buatan (AI) memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berkarya. Jawaban itu dia utarakan saat ditanya “Apa yang bisa generasi muda harapkan atas perkembangan AI di awal hingga akhir tahun ini?”

“Kalau saya lihat di sini  AI itu memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berkarya juga. Jadi kalau misalkan kita bisa menguasai, bisa ngulik ada software apa saja di luar sana, tools apa saja yang menggunakan AI, itu menguntungkannya sangat luas. Mau kita katakan untuk riset, kita untuk mau jadi content creator selama kita bisa jeli, tahu apa yang tools memudahkan kita, itu akan sangat membantu sih di sana,” kata Irzan usai acara Live Podcast Ramadhan bertajuk “Youth Dystopia: Future with or without AI” di Jakarta, pekan kemarin.

Baca Juga

Irzan juga membicarakan tentang seperti tren AI bagi generasi muda di tahun ini. Dia  melihat mungkin setahun lalu trennya adalah AI untuk membuat teks, contohnya ChatGPT. 

“Tapi ini tahun ini kita bisa lihat bahwa AI ini untuk bisa memproduksi macam-macam. Bisa bikin video, bisa bikin suara tapi di sini semakin banyak tools yang akan membantu teman-teman untuk berkaryalah, saya lihat sih,” kata dia. 

Selain itu, Irzan merasa tahun ini generasi muda di industri kreatif adalah yang paling mendapat dampak besar dari AI. 

“Saya rasa industri kreatif sih besar sekali ya. Jadi kalau teman-teman anak muda di sini bisa menggunakan tools AI untuk misalkan buat konten, untuk misalkan hal lainnya untuk buat karya itu sangat memudahkan,” ujar Irzan. 

YouthLab Indonesia menyelenggarakan Live Podcast Ramadhan bertajuk “Youth Dystopia: Future with or without A.I” di Black Pond Tavern Senayan, Jakarta pada Kamis (28/3/2024). Executive Director YouthLab Indonesia, Axel Hadiningrat mengatakan bahwa tema yang diangkat YouthLab akan menjawab berbagai pertanyaan, kecemasan, serta dimensi dari hidup bersama kecerdasan buatan. 

“Saat ini kita tinggal dalam era fast-track yang semakin terhubung dan dikuasai oleh kecerdasan buatan, anak muda Indonesia kini dihadapkan pada tantangan yang kompleks dan sering kali berlawanan antara memanfaatkan kemajuan teknologi atau memelihara keseimbangan mental dan mindfulness, apakah akan menjadi sebuah kehidupan distopia bagi mereka?” ujar Axel. 

Berawal dari kecemasan inilah, YouthLab menghadirkan podcast yang dihadiri oleh penggiat AI & mindfulness, yaitu Irzan Raditya, CEO & Co-Founder dari Kata.Ai dan Gupta Sitorus, praktisi komunikasi dan teknologi. Acara ini juga menghadirkan tiga panelis anak muda, representasi generasi sekolah, kuliah dan dunia kerja. Mereka akan bercerita mengenai pengalaman dalam menggunakan AI serta mengutarakan apa yang sebenarnya mereka dambakan. 

Hasil dari obrolan bersama narasumber dan panelis akan dirangkum menjadi sebuah wawasan otentik dan menarik, khususnya bagi para hadirin yang berasal dari berbagai latar belakang brand, riset dan instansi, dikurasi secara apik oleh peneliti YouthLab Indonesia. 

YouthLab Indonesia merupakan penggiat riset pertama di Indonesia yang secara konsisten sejak 2009, menggali isu anak muda dengan metode pendekatan etnografi dan immersive survey. Kedepannya, YouthLab akan selalu menghadirkan isu anak muda yang segar dan relevan melalui podcast, whitepaper & zine yang dapat diakses melalui website resmi youthlab.id. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement