Senin 18 Mar 2024 19:05 WIB

Siklon Tropis Megan Pengaruhi Kondisi Cuaca di Kepulauan Sunda Kecil

Siklon Tropis membuat awal musim kemarau panjang menjadi lebih basah.

Anak-anak kampung nelayan bermain dekat lokasi abrasi di Lingkungan Pondok Perasi, Mataram, NTB, Kamis (14/3/2024). Abrasi di kawasan pesisir barat Kota Mataram itu merupakan salah satu dampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak Senin (11/3) dan mengakibatkan sedikitnya 20 rumah warga kampung nelayan rusak terhempas gelombang tinggi dan angin kencang.
Foto: ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama
Anak-anak kampung nelayan bermain dekat lokasi abrasi di Lingkungan Pondok Perasi, Mataram, NTB, Kamis (14/3/2024). Abrasi di kawasan pesisir barat Kota Mataram itu merupakan salah satu dampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak Senin (11/3) dan mengakibatkan sedikitnya 20 rumah warga kampung nelayan rusak terhempas gelombang tinggi dan angin kencang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siklon Tropis Megan yang berada di sebelah timur laut Australia berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di Kepulauan Sunda Kecil. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan, uap air yang semula berpusat di wilayah barat mulai bergeser ke wilayah timur karena ditarik oleh mata badai tersebut.

"Semarang aman, tetapi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sudah mulai," katanya, Senin (18/3/2024).

Baca Juga

Eddy menuturkan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang biasanya menjadi penanda awal musim kemarau panjang di Indonesia kini menjadi basah akibat pengaruh dari siklon tropis. Dia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai efek cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

"Saat ini mata badai masih sangat aktif menarik uap air," kata Eddy.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Siklon Tropis Megan berada di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 75 knots, dan tekanan udara minimum 970 hPa bergerak ke arah selatan - barat daya.

BMKG memprediksi kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan akan menurun dalam 24 jam ke depan ke kategori satu. Mata badai itu kini bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement