Jumat 08 Mar 2024 06:38 WIB

TikTok akan Beri Imbalan untuk Video Berdurasi Panjang, Bisa Jadi Sumber Cuan

Skema monetisasi TikTok sebelumnya tidak memiliki syarat durasi video.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
 A sign is on display at TikTok in Los Angeles, California, USA, 15 February 2024. The city of New York, along with the school district and health organizations, filed a lawsuit against the parent companies of TikTok, Instagram, Facebook, Snapchat, and YouTube, alleging that their services damage the mental health of young adults and children. The lawsuit was also filed in the Los Angeles County branch of the California Superior Court because of the company
Foto:

Sebelumnya, skema monetisasi yang ditawarkan oleh TikTok adalah Creator Fund. Creator Fund tidak memiliki syarat durasi video minimal bagi kreator untuk bisa menghasilkan keuntungan.

Akan tetapi, skema tersebut telah diakhiri pada tahun lalu. Skema ini kerap menuai kritik karena memberikan bayaran yang cukup rendah kepada kreator.

Hank Green merupakan salah satu kreator yang pernah menyoroti hal ini. Green menyatakan bahwa dia hanya menerima sekitar 2,5 sen atau sekitar Rp 390,47 untuk setiap 1.000 view yang dia dapatkan di platform TikTok. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan bayaran yang dia dapatkan dari YouTube.

Skema yang jauh berbeda terlihat dalam program beta, Creativity Program. Melalui skema baru ini, kreator bisa mendapatkan bayaran sebesar ribuan dolar AS hingga hampir 100.000 dolar AS (Rp 1,6 miliar) per bulan.

Menurut para streamer yang berpartisipasi dalam program beta tersebut, pemasukan yang mereka dapatkan dengan program ini jauh berbeda dibandingkan dengan Creator Fund.

Hanya saja, persyaratan mengenai durasi video yang harus lebih panjang dari satu menit memunculkan keluhan di antara para penonton. Karena berdasarkan survei internal di TikTok, hampir 50 persen pengguna TikTok merasa stres dengan video berdurasi di atas satu menit.

 

Sepertiga dari pengguna memilih untuk menonton video panjang seperti ini dengan kecepatan dua kali lipat dari normal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement