Rabu 06 Mar 2024 11:55 WIB

Darah Biru Kepiting Tapal Kuda Dijual dengan Harga Selangit, Apa Saja Kegunaannya?

Darah biru kepiting tapal Kuda bermanfaat untuk pembuatan vaksin.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Friska Yolandha
Kepiting tapal kuda memiliki darah biru yang bermanfaat bagi penelitian.
Foto:

Habitat kepiting tapal kuda ada di Amerika Utara dan Asia. Satwa ini lebih tua dari dinosaurus, telah ada di Bumi sejak 450 juta tahun yang lalu, membuat kepiting tapal kuda menjadi 'fosil hidup'. Ilmuwan mengidentifikasi, ada empat spesies kepiting tapal kuda.  

Tiga di antaranya tinggal di Asia, sekitar pantai India, Vietnam, China, Indonesia, dan Jepang bagian selatan. Ini adalah kepiting tapal kuda berduri tiga (Tachypleus tridentatus), kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas) dan kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda).

Spesies yang keempat adalah kepiting tapal kuda Amerika (Limulus polyphemus) yang hidup di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Setiap tahunnya, gelombang populasi spesies ini dalam jumlah yang sangat banyak pergi ke pantai Teluk Delaware untuk kawin.

Selain darah yang sangat berguna, kepiting tapal kuda berperan penting dalam menghidupi hewan lain di sekitar mereka. Telur mereka merupakan makanan bagi burung yang bermigrasi. Kepiting tapal kuda juga membantu nelayan menjaga sedimen di sekitar garis pantai tetap sehat. 

Cangkang kerasnya yang besar berfungsi sebagai habitat mikro bagi banyak spesies lain seperti spons, kepiting bakau, remis, dan siput. Daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memiliki status konservasi berbeda untuk sejumlah spesies kepiting tapal kuda.

Kepiting tapal kuda Amerika atau Limulus polyphemus memiliki status konservasi rentan atau vulnerable, sehingga penangkapannya harus dalam pengawasan. Sementara, kepiting tapal kuda berduri tiga (Tachypleus tridentatus) masuk dalam kategori terancam atau endangered dengan risiko kepunahan tinggi di alam liar.

Adapun kepiting tapal kuda pesisir (Tachypleus gigas) dan kepiting tapal kuda bakau (Carcinoscorpius rotundicauda) dikategorikan sebagai data deficient. Artinya, informasi data kedua spesies ini belum mencukupi untuk ditetapkan status konservasinya.

 

Pada 2019, IUCN dan kelompok konservasi lain di seluruh dunia menyerukan peraturan yang lebih kuat untuk melindungi kepiting tapal kuda. Lebih banyak penelitian ilmiah juga dilakukan untuk mencari alternatif uji vaksin selain darah kepiting tapal kuda. Begitu juga, seruan untuk perlindungan yang lebih baik terhadap habitat pesisir kepiting tapal kuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement