Teleskop James Webb akan Berburu Lubang Hitam Hingga Dark Energy Hingga Tahun Depan

Salah satu proyek pencarian exoplanet yang bisa dihuni ini adalah proyek bernama "Constraining the atmosphere of the terrestrial exoplanet TOI-4481b". Proyek ini akan menggunakan fitur Mid-Infrared Instrument (MIRI) di JWST selama 16 jam untuk memantau exoplanet TOI-4481b.

3. Perburuan Lubang Hitam Supermasif

Para ahli astronomi meyakini bahwa galaksi-galaksi besar di alam semesta memiliki lubang hitam berukuran sangat besar di pusat galaksi. Lubang hitam supermasif ini bisa memiliki massa jutaan atau bahkan miliaran kali lebih besar dibandingkan matahari.

Beberapa dari lubang hitam supermasif secara aktif "mengonsumsi" gas dan debu yang mengitari mereka di piringan bernama piringan akresi. Gravitasi dari lubang hitam monster ini dapat memanaskan material yang ada di piringan akresi dan menyebabkan material tersebut memancarkan radiasi di sepanjang spektrum elektromagnetik dan menciptakan wilayah bernama Active Galactic Nuclei (AGN).

Di sisi lain, material yang tidak ditelan oleh lubang hitam akan bergerak ke arah kutub dan dipancarkan sebagai semburan partikel yang bisa melaju dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Saat hal tersebut terjadi, fenomena itu dikenal sebagai quasar atau kuasar.

Beragam kondisi ini membuat AGN dan kuasar menjadi objek paling terang di alam semesta. Bahkan, cahaya terang dari AGN dan kuasar masih lebih terang dibandingkan dengan cahaya yang terpancar bila semua bintang di galaksi sekitar mereka digabungkan.

Siklus 3 juga memiliki program yang akan memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai lubang hitam supermasif. Salah satu program yang akan dilakukan adalah menginvestigasi kuasar di masa-masa awal alam semesta dan sifat dari sejumlah lubang hitam pertama yang terbentuk di alam semesta.