Rabu 28 Feb 2024 16:27 WIB

Asosiasi Buah dan Sayuran Pastikan tak Impor Kurma dari Israel

Peny mengatakan tidak ada anggota yang melakukan impor produk kurma Israel.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Toko kurma di Blok C Pasar Pusat Tanah Abang, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Toko kurma di Blok C Pasar Pusat Tanah Abang, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia (AESBI) Hasan Johnny Widjaja memastikan tidak ada anggota AESBI yang melakukan kerja sama dalam bentuk ekspor produk sayuran dan buah-buahan ke Israel.

"Tidak ada (ekspor) yang ke Israel," ujar Hasan saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Hal serupa pun disampaikan Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo). Staf Aseibssindo Peny Fransiska mengatakan anggota tidak menjalin kerja sama apa pun dengan Israel. Peny mengatakan tidak ada anggota Aseibssindo yang melakukan impor produk kurma Israel, baik langsung dari Israel maupun yang melalui negara lain.

"Tidak ada (impor kurma) dari Israel," ucap Peny. 

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kampanye Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) untuk memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan Israel. Mengingat pentingnya buah tersebut selama Ramadhan, banyak umat Muslim mencoba memastikan kurma yang dikonsumsi tidak berasal dari Israel.

Israel merupakan salah satu produsen kurma terbesar di dunia, khususnya kurma Medjool yang populer. Kelompok pendukung BDS telah melakukan upaya bersama untuk memastikan bahwa konsumen dapat membuat pilihan yang tepat dan menghindari membeli kurma Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement