REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memberikan analisis terkait peristiwa dua mahasiswa Unpad yang meninggal tersambar petir di Bumi Perkemahan Batukuda, Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024) malam. Mereka melaporkan terdapat empat kejadian petir menyambar di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan empat sambaran petir terdeteksi di sekitar wilayah Bumi Perkemahan Batukuda Manglayang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024) malam. Petir muncul sekitar pukul 20.48 WIB dan pukul 20.24 WIB di barat laut dari lokasi.
Selain itu pada pukul 20.30 WIB terdapat petir yang berada di wilayah timur dari lokasi kejadian dengan radius lingkaran merah 1 kilometer. Kemudian pada pukul 20.54 WIB terdapat 3 kali petir yang tertangkap radar berjarak dari 1 kilometer dari lokasi.
"Dari hasil analisis citra radar dan lighting di Bumi Perkemahan Batukuda pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB diamati ada empat kali terjadi petir di wilayah kejadian yang berjarak kurang 1 kilometer," ucap dia melalui keterangan resmi, Ahad (25/2/2024).
Ia menuturkan, petir muncul karena terdapat adanya awan konvektif tipe Cumulonimbus dengan nilai dbZ 30-40 pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.10 WIB. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana di musim penghujan.
Apabila terjadi petir, Teguh mengimbau masyarakat untuk menghindar dengan cara apabila mendengar suara guntur segera ke rumah dan ke dalam ruangan. Apabila di luar rumah segera masuk ke dalam mobil.
Selain itu, apabila di kolam renang segera keluar sebab sambaran petir dapat menghantarkan energi ke air. Jangan berlindung di bawah pohon sebab apabila pohon tersambar petir dapat melompat ke tubuh.
Ia juga mengimbau menjauhi....