Jumat 09 Feb 2024 18:21 WIB

Ilmuwan Temukan Perubahan Mengkhawatirkan di Antartika, Es Mencair Lebih Cepat

Lapisan es kini menyusut dan menipis dengan sangat cepat.

Rep: Rahma Sulistya  / Red: Friska Yolandha
Sebuah kapal menembus es di laut Antartika. Ilmuwan menemukan lapisan es ternyata mencair lebih cepat di masa lalu.
Foto:

Inti es yang dianalisis dalam penelitian ini dibor dari Skytrain Ice Rise yang terletak di tepi lapisan es, dekat titik di mana es mulai mengapung dan menjadi bagian dari Ronne Ice Shelf.

Para ilmuwan mengekstraksinya pada 2019, melalui proses yang melelahkan yang melibatkan pengeboran terus-menerus selama 40 hari, menarik silinder es tipis beberapa meter setiap kalinya. Mereka kemudian memotong inti menjadi beberapa bagian, mengemasnya dalam kotak terisolasi yang disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius, dan mengirimnya ke Inggris melalui pesawat.

Sesampainya di Inggris, para ilmuwan mengukur isotop air inti es, yang memberikan informasi tentang suhu di masa lalu. Suhu yang lebih hangat menunjukkan adanya es di dataran rendah, anggap saja seperti gunung, semakin tinggi seseorang pergi, semakin dingin suhunya.

Mereka juga mengukur tekanan gelembung udara yang terperangkap di dalam es. Es yang terletak lebih rendah dan lebih tipis mengandung gelembung udara bertekanan lebih tinggi.

Merupakan suatu kejutan ketika data mengungkapkan betapa cepatnya es menipis pada akhir Zaman Es terakhir. “Kami sebenarnya menghabiskan banyak waktu untuk memastikan bahwa kami tidak membuat kesalahan dalam analisis,” kata Wolff. 

Lapisan Es Antartika Barat sangat rentan terhadap perubahan iklim, karena daratan di bawahnya berada di bawah permukaan laut dan memiliki kemiringan ke bawah. Saat air hangat masuk ke bawahnya, ia bisa meleleh dengan sangat cepat. “Prosesnya bisa berjalan tanpa henti, dan itulah yang terjadi 8.000 tahun lalu,” kata Wolff.

“Apa yang membuat temuan ini sangat mengkhawatirkan, adalah ketika hal tersebut terjadi, sangat sedikit yang dapat kita lakukan untuk menghentikannya,” ujar ilmuwan inti es di British Antarctic Survey dan salah satu penulis penelitian, Isobel Rowell.

Hal yang krusial adalah tidak mengujinya terlalu jauh, dan itu berarti mengatasi perubahan iklim untuk bisa menghindari titik kritis itu. Data baru tersebut akan membantu meningkatkan akurasi model yang digunakan para ilmuwan untuk memprediksi bagaimana lapisan es akan merespons pemanasan global di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement