Kamis 25 Jan 2024 11:07 WIB

NASA Akhirnya Berhasil Membuka Pengunci Kapsul Sampel Asteroid OSIRIS-REx

Teknisi NASA akhirnya melepas dua pengencang macet yang mengunci muatan berharga itu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
OSIRIS REx.
Foto: NASA
OSIRIS REx.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berbulan-bulan antisipasi, misi OSIRIS-REx NASA telah mencapai tonggak penting dengan berhasil mengakses material asteroid, yang dikumpulkan wahana tersebut selama perjalanannya sejauh miliaran mil. 

Menurut pernyataan NASA, pada 10 Januari sekelompok teknisi NASA akhirnya melepas dua pengencang macet yang mengunci muatan berharga tersebut, sehingga memungkinkan para ilmuwan mendapatkan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke material asteroid. 

Baca Juga

Dilansir Space, Kamis (25/1/2024), pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx membuat sejarah pada September 2023 ketika misi Amerika Serikat (AS) pertama yang mengembalikan sampel asteroid ke Bumi. Sampel disimpan dengan aman di dalam kapsul kembali, sangat dekat tetapi di luar jangkauan karena dua pengencang macet sehingga peralatan-peralatan yang disetujui dalam jumlah terbatas tidak dapat dibuka oleh tim. 

Meskipun 70,3 gram material telah diakses dari luar kepala sampel, yang dikenal sebagai Touch-and-Go Sample Acquisition Mechanism (TAGSAM), sebagian besar material sampel asteroid masih terperangkap di dalam kapsul. 

Berdasarkan pernyataan NASA, sebagian besar material asteroid kini dapat diakses setelah dua dari 35 pengencang pada TAGSAM yang tidak dapat dilepas menggunakan alat-alat, yang ada yang disetujui untuk digunakan di dalam wadah sampel OSIRIS-REx akhirnya dibebaskan. 

Setelah dua pengencang akhirnya dilepas, tim kurasi astromaterial di Johnson Space Center NASA di Houston, Texas akan melanjutkan dengan membongkar kepala TAGSAM untuk mengakses material asteroid yang tersisa. Bahan ini mencakup debu dan batu berukuran hingga sekitar satu centimeter. Massa akhir sampel akan ditentukan dalam beberapa pekan mendatang. 

NASA berencana untuk merilis katalog semua sampel Bennu akhir tahun ini, yang akan memungkinkan para ilmuwan dan institusi-institusi di seluruh dunia untuk mengajukan permintaan penelitian atau pameran, sehingga membuka jalan baru untuk eksplorasi ilmiah. 

Asteroid Bennu, yang diyakini sebagai batuan luar angkasa primitif yang berasal dari masa awal tata surya kita, berpotensi memberikan wawasan berharga tentang pembentukan dan evolusi benda-benda langit. Mempelajari sampel-sampel yang dikumpulkan dari permukaannya dapat membuka petunjuk penting tentang lingkungan kosmik kita, sehingga memperluas pemahaman kita tentang misteri-misteri alam semesta. 

Pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx yang mengumpulkan sampel-sampel, sementara itu, telah berganti nama dan misi. Sekarang disebut OSIRIS-APEX, wahana ini sedang melakukan perjalanan lima tahun untuk mempelajari asteroid Apophis saat ia mendekati planet kita. Nama asteroid tersebut diambil dari nama dewa kekacauan Mesir kuno. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement