Kamis 04 Jan 2024 12:00 WIB

Insiden Japan Airlines Jadi Airbus A350 Pertama Hancur Total dalam Kecelakaan

Otoritas penerbangan Jepang tengah melakukan investigasi terkait kecelakaan pesawat.

Petugas melakukan pemadaman api pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan pacu bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024). Pesawat penumpang Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang dan terbakar di landasan Bandara Haneda Tokyo. Seluruh penumpang dan awak pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang berhasil keluar dan menyelamatkan diri ketika api mulai melahap pesawat tersebut.
Foto: Kyodo News
Petugas melakukan pemadaman api pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan pacu bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1/2024). Pesawat penumpang Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai Jepang dan terbakar di landasan Bandara Haneda Tokyo. Seluruh penumpang dan awak pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang berhasil keluar dan menyelamatkan diri ketika api mulai melahap pesawat tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Airbus A350-900 milik Japan Airlines (JAL) menjadi pesawat Airbus jenis itu yang pertama yang hancur total sehingga tak bisa diperbaiki lagi. Hal itu disampaikan Aviation Week dalam lamannya pada Kamis (4/1/2023).

Airbus A350-900 milik JAL dengan nomor penerbangan JL516 itu tabrakan dengan pesawat De Havilland Canada Dash 8 milik Pasukan Penjaga Pantai Jepang pada Senin (1/1/2024) di Bandara Haneda, Tokyo.

Baca Juga

Kedua pesawat itu terbakar sehingga keduanya musnah dilalap api. Namun, semua dari 367 penumpang dan 12 awak JAL selamat, sedangkan lima dari enam awak pesawat Penjaga Pantai Jepang tewas.

Aviation Week mengungkapkan ini pertama kalinya pesawat Airbus dari keluarga A350 mengalami kecelakaan yang membuat pesawat hancur total tak bisa diperbaiki lagi.

Mengutip Wikipedia, dalam dunia penerbangan, jenis kecelakaan pesawat yang membuat pesawat hancur total atau musnah, dikenal dengan istilah hull loss.

Istilah ini juga berlaku untuk pesawat yang dinyatakan hilang, atau ketika pencarian bangkai pesawat dihentikan, atau puing-puing pesawat sudah tak dapat diakses.

Otoritas penerbangan Jepang dan pihak terkait lainnya sedang menyelidiki insiden di Bandara Haneda itu, termasuk bagaimana pesawat bisa dengan cepat terbakar.

Menurut Aviation Week, investigasi ini dapat memberikan wawasan berharga mengenai sifat mudah terbakar pada struktur komposit pesawat.

Kebakaran hampir sama pernah....

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement