REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang baru saja diguncang oleh gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6. Video-video yang beredar di media sosial X atau sebelumnya Twitter menunjukkan suasana yang mengejutkan, karena masyarakat Jepang tampak tenang dan terkendali meskipun getaran hebat gempa.
Sebagai salah satu negara yang berada di jalur ring of fire, Jepang telah mempertegas aturan teknik sipil yang menuntut desain tahan gempa untuk semua struktur bangunan. Sebuah akun media sosial, InfoMitigasi menjelaskan bahwa gempa tidak secara langsung mengakibatkan kematian, melainkan struktur bangunan yang memainkan peran krusial dalam jumlah korban jiwa. Di Jepang, peringatan dini telah terbukti efektif.
Video yang beredar menggambarkan bagaimana sistem peringatan dini bekerja secara efisien. Sistem EWS mengirimkan notifikasi P-Wave kepada masyarakat Jepang sehingga memberi mereka beberapa detik untuk bersiap sebelum gelombang S-Wave yang merusak datang.
Pentingnya pengetahuan dan respons saat gempa tidak bisa diabaikan. Dilansir Center for Disease Control and Prevention (CDC) pada Selasa (2/1/2024), berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan saat gempa terjadi.
- Tetap Tenang dan Lindungi Diri. Turunlah dengan tangan dan lutut untuk menghindari jatuh. Tutuplah kepala dan leher di bawah meja yang kokoh untuk perlindungan.
- Panduan Berlindung Saat Gempa. Bertahanlah di tempat perlindungan hingga guncangan berhenti. Hindari berlari ke luar atau ruangan lain selama gempa.
- Perlindungan di Lingkungan Rumah atau Gedung Tinggi. Di rumah atau gedung bertingkat, jauhi jendela, dinding luar, dan tetaplah di dalam. Jangan gunakan lift dan berlindunglah.
- Saat di luar ruangan, jauhi gedung, kabel listrik, dan area berbahaya lainnya. Pilih tempat terbuka yang jauh dari struktur dan tetaplah di sana.
- Saat di dalam kendaraan, hentikan kendaraan dengan aman. Jangan keluar dari dalam kendaraan selama guncangan. Tetap di dalam dan nyalakan radio untuk informasi darurat.
- Bagi orang dengan mobilitas terbatas, jika menggunakan kursi roda atau memiliki keterbatasan mobilitas, cari perlindungan yang memungkinkan.
Earthquake Authority membagikan tujuh panduan langkah-langkah untuk menghadapi gempa bumi
- Amankan Ruang Anda. Identifikasi dan amankan barang-barang yang dapat bergerak atau jatuh selama gempa bumi. Langkah ini dapat mengurangi risiko cedera dan kerusakan.
- Rencanakan Keselamatan. Buat rencana bencana yang jelas dan tentukan cara komunikasi darurat. Persiapan ini penting untuk menjaga koordinasi dan keselamatan keluarga atau komunitas dalam keadaan darurat.
- Mengorganisir Perbekalan Bencana. Siapkan perbekalan bencana seperti air, makanan, obat-obatan, dan peralatan penting dalam lokasi yang mudah dijangkau. Hal ini akan membantu Anda menghadapi situasi darurat dengan lebih siap.
- Minimalkan Kesulitan Keuangan. Susun dokumen-dokumen penting, perkuat properti Anda, dan pertimbangkan asuransi untuk mengurangi dampak finansial yang mungkin timbul akibat bencana.
- Jatuhkan, Tutupi, dan Tahan. Saat bumi berguncang, turunlah untuk menghindari jatuh, tutupi kepala dan leher di bawah meja atau perlindungan kokoh, dan tahanlah hingga guncangan berhenti.
- Meningkatkan Keselamatan Pascagempa. Lakukan evakuasi jika diperlukan, bantu korban luka, dan cegah kerusakan lebih lanjut. Upaya ini penting untuk mengurangi risiko tambahan dan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
- Hubungkan Kembali dan Pulihkan. Setelah bencana, hubungkan kembali dengan orang lain, lakukan perbaikan yang diperlukan, dan bangun kembali komunitas. Langkah ini akan membantu dalam memulihkan kehidupan sehari-hari setelah kejadian gempa bumi.