Kamis 14 Dec 2023 04:57 WIB

Pertama Kali Seniman Indonesia Tampil di Festival Projection Mapping, Ini Kehebohannya

Projection mapping mengundang partisipasi dan membuka potensi.

Grup seniman Indonesia, The Fox, The Folks, mendapatkan kesempatan istimewa berpartisipasi dalam Let
Foto: The Fox, The Folks
Grup seniman Indonesia, The Fox, The Folks, mendapatkan kesempatan istimewa berpartisipasi dalam Let

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pada KTT ASEAN September 2023, pertunjukan projection mapping menjadi daya tarik utama. Gedung-gedung di kawasan SCBD Senayan dihiasi dengan proyeksi video, animasi, dan cahaya yang disertai musik, menciptakan pertunjukan spektakuler bagi para pemimpin dunia yang menghadiri acara tersebut di GBK Senayan.

Pertunjukan seni melalui teknik Projection Mapping sedang menjadi tren yang semakin populer dan menarik minat lebih banyak orang. Di Indonesia, seni ini tengah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat perhatian.

Baca Juga

Secara etimologis, projection mapping mengacu pada "memproyeksikan sesuatu yang sudah ditentukan". Saat ini istilah tersebut merujuk pada bentuk seni dan desain yang melibatkan proyeksi cahaya dan animasi pada bangunan arsitektur.

Tren ini juga merambah secara global, dengan banyak negara menggelar festival Projection Mapping sebagai bagian dari strategi meningkatkan pendapatan kota dari kunjungan wisatawan. Sebagai ilustrasi, Festival Vivid di Sydney, Australia, berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 119.000.000 dolar AS dan menarik partisipasi 2.58 juta pengunjung, dikutip dari Media Destination DSW.

Festival semacam ini juga menjadi panggung prestisius bagi para desainer, di mana di Amerika dan Eropa, seringkali mereka harus melewati proses kompetisi untuk tampil dalam festival tersebut.

Tahun ini, grup seniman Indonesia, The Fox, The Folks, mendapatkan kesempatan istimewa untuk berpartisipasi dalam "Let's Glow SF," festival Projection Mapping terbesar di Amerika, yang berlangsung di San Francisco pada 1-10 Desember 2023.

Bangunan-bangunan ikonik di pusat kota San Francisco bersinar dengan tampilan lampu perayaan sebagai bagian dari acara liburan, menampilkan karya seni kinetik pada fasad pusat kota. Let's Glow SF, yang diadakan oleh organisasi lokal San Francisco, Downtown SF Partnership, dan A3Visual, diinisiasi sebagai upaya untuk menghidupkan kembali pusat kota setelah dampak pandemi COVID-19, dimulai pada tahun 2021.

Menurut data yang disajikan oleh Downtown SF Partnership, kegiatan festival ini pada tahun 2022 berhasil menghasilkan pendapatan baru sebesar 3.000.000 dolar AS dalam waktu 10 hari. 

Robbie Silver, Direktur Eksekutif Downtown SF Partnership, menekankan bahwa acara proyeksi ini bukan hanya perayaan liburan semata. Para sponsor Let's Glow SF berharap dapat mendukung pemulihan bisnis lokal yang mengalami penurunan lalu lintas akibat pandemi dan menjadi lambang optimisme untuk masa depan.

Grup seniman The Fox, The Folks, yang berasal dari Bandung, Indonesia, memiliki kehormatan untuk menampilkan karya mereka, "True to Hue," pada bangunan Hobart Building dalam festival tersebut. Setiap malam, mulai dari pukul 17.00 hingga 22.00 waktu setempat, bangunan-bangunan tersebut menjadi layar raksasa berkat proyektor dan sistem laser canggih.

Dengan membawa tema inklusivitas, "True to Hue" menceritakan kisah seorang wanita yang menerima "warna asli" pada dirinya, merayakan kebebasan dan perbedaan yang memperkaya energi masyarakat. Karya ini berhasil mencuri perhatian media Amerika, termasuk media ternama Forbes, yang menggambarkannya sebagai visi yang memukau, membangkitkan kenangan akan era tie-dye pada tahun 60-an di San Francisco.

“Kami sangat bersyukur dapat membuat karya seni yang kami dapat buat bersama dan dekat dengan hati kami, dan yang paling menyenangkan adalah dapat melihat audiens di San Francisco juga dapat merasakan hal yang sama - bersenang-senang bersama memang tujuan kami dan untuk mendapatkan momen ini adalah sebuah kehormatan, karena membawa nama Indonesia untuk pertama kalinya di festival San Francisco kali ini.” ujar Fadjar, Creative Director The Fox, The Folks, dalam siaran pers, Kamis (14/12/2023).

Dalam komentar Sean Mason, Direktur A3 Visual, dikutip dari Forbes, disampaikan bahwa projection mapping mengundang partisipasi dan membuka potensi untuk lebih banyak keterlibatan serta penyegaran komunitas.

Dengan terus berkembangnya industri projection mapping di Indonesia dan seluruh dunia, diharapkan partisipasi aktif dari komunitas kota akan semakin meningkat, memberikan mereka kesempatan untuk menikmati karya seni yang memukau sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan industri pariwisata.

sumber : Siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement