REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Stres berat yang berlarut-larut dapat mengarah kepada timbulnya gejala depresi yang kadang secara fisik tak selalu terlihat, namun secara psikologis dapat sangat mengganggu kinerja.
Menurut psikolog klinis dari Bicarakan.id Joe Irene, M.Psi., Psi, depresi adalah kondisi yang tidak selalu nampak, namun sebetulnya perlu dibantu. Karena banyak individu yang mau bangkit melawan depresi mereka, dan berhasil. Melalui bantuan orang sekitar dan profesional di bidangnya, pemulihan akan lebih efektif.
Sejumlah gejala fisik saat seseorang mengalami depresi di antaranya adalah selalu merasa kelelahan, sakit kepala, insomnia, jantung berdebar, nyeri dan tegang di otot-otot tubuh hingga gangguan pencernaan.
Adapun gejala psikologis yang umumnya dialami orang yang mengalami depresi adalah sulit berkonsentrasi, penurunan produktivitas, tidak bersemangat dan selalu datang terlambat ke kantor.
Selain itu seseorang yang mengalami depresi bisa merasa cemas, mudah putus asa, dan pesimis, mudah lupa, tidak percaya diri hingga menarik diri dari lingkungan. "Sayangnya, belum semua orang cukup beruntung untuk dapat akses ke kesehatan mental yang baik, terutama di Indonesia. Sebagai tenaga kesehatan, kami para psikolog pun perlu bantuan dari berbagai pihak untuk bekerja sama meningkatkan kesejahteraan mental," katanya.
Menurut penelitian Auditya, dkk. (2021) yang diterbitkan International Journal of Workplace Health Management menyebutkan bahwa masalah kesehatan jiwa yang paling banyak dialami mahasiswa adalah kecemasan dengan persentase 95,4%, dimana sekitar 50% diantaranya melaporkan melukai diri sendiri dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Maka, ketika merasakan gejala depresi, ada baiknya Anda segera mencari bantuan.