Rabu 13 Dec 2023 19:45 WIB

Threads Moderasi Konten Pengguna, Ini yang Dilakukan

Threads sedang berupaya membuat program pengecekan fakta.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Threads akan berupaya memoderasi lebih banyak konten buatan pengguna di platform.
Foto: EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHK
Threads akan berupaya memoderasi lebih banyak konten buatan pengguna di platform.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Threads akan berupaya memoderasi lebih banyak konten buatan pengguna di platform. Kepala Instagram Adam Mosseri mengatakan, pihaknya sedang berupaya membuat program pengecekan fakta. 

Mosseri tidak menjelaskan lebih lanjut, hanya menyebut Threads akan mencocokkan peringkat cek fakta dari Facebook atau Instagram dengan Threads. Saat ini, pemeriksa fakta tidak dapat menilai konten di Threads sehingga ketika ada sesuatu yang ditandai palsu di Instagram atau Facebook, peringkat pemeriksa fakta juga akan dimasukkan ke dalam aplikasi.

Baca Juga

“Tujuan kami agar mitra pengecekan fakta memiliki kemampuan meninjau dan menilai misinformasi di aplikasi,” kata Mosseri, dilansir Engadget, Rabu (13/12/2023).

Program ini diharapkan tersedia awal tahun depan. Meta mengatakan mitra pengecekan fakta pihak ketiga akan menandai dan meninjau konten yang beredar di Threads. 

Pengguna aplikasi akan diberikan pilihan untuk meningkatkan, menurunkan, atau mempertahankan tingkat default penurunan pangkat pada konten yang diperiksa faktanya di feed pribadi. Jika pengguna memutuskan untuk melihat konten yang kurang sensitif di Instagram, pengaturan tersebut akan diterapkan ke tampilan Threads mereka.

Perusahaan media sosial, seperti Threads, harus mempertimbangkan untuk memperluas batasan untuk mencegah penyebaran misinformasi di platform mereka, terutama menjelang pemilihan presiden mendatang.

Sistem pengecekan fakta di aplikasi Threads bukanlah suatu kejutan besar mengingat langkah terbaru yang dilakukan perusahaan. Ketika perusahaan memperkenalkan alat pencarian, mereka memblokir kata-kata tertentu yang sebelumnya ditautkan ke informasi yang salah di platform Meta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement