Ahad 10 Dec 2023 13:16 WIB

Teknologi Jadi Kebutuhan Penting Bagi Industri Manufaktur

Meysia menginginkan para pekerja update perkembangan.

Pameran Manufacturing Indonesia 2023 digelar pada 6-9 Desember 2023, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.
Foto: Dok. Rep
Pameran Manufacturing Indonesia 2023 digelar pada 6-9 Desember 2023, di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran Manufacturing Indonesia 2023 digelar pada 6-9 Desember 2023 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta. Sebanyak 1.371 perusahaan dari 31 negara turut berpartisipasi di pameran ini.

Sesditjen ILMATE Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele mengatakan industri manufaktur terus menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi menjadi kebutuhan.

Baca Juga

"Ini refleksi kekuatan, inovasi dan kemajuan industri manufaktur Indonesia. Bahkan ini indikasi ekonomi Indonesia bergerak," ujar Yan Sibarang pada pembukaan pameran, seperti dikutip pada Ahad (10/12/2023). 

Menurut Yan Sibarang pameran ini dapat membuka jalan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah dan lembaga terkait. Ia berharap ke depannya industri manufaktur bisa didukung dengan peralatan lebih canggih dalam mendukung ekonomi hijau.

Event Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie mengatakan industri manufaktur selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi teknologi. Namun kemajuan teknologi tersebut dapat mencapai tingkat optimal ketika sumber daya manusianya serta ekosistem bisnis mempunyai kapabilitas dan kesiapan yang jauh melampaui kemajuan teknologi itu sendri.

"Di pameran kali ini, kami menyoroti urgensi peningkatan kualitas SDM yang memegang peran kunci dalam implementasi Smart Manufacturing juga pencapaian visi Society 5.0. Dalam konteks industri, Society 5.0 menciptakan landasan untuk transformasi positif yang mengarah pada peningkatan efisiensi, inklusivitas serta keberlanjutan," kata Meysia.

Meysia menginginkan para pekerja update perkembangan. Mereka diharapkan bisa melakukan analisis data. Pasalnya, industri manufaktur adalah tulang punggung ekonomi nasional.

Fanky Christian dari Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) menambahkan kunci mewujudkan visi Society 5.0 maka setiap pelaku industri agar terus mengembangkan pola pikir dan meningkatkan potensi diri. Di samping itu, mereka juga harus mengasah keterampilan digital.

Menurut dia, dengan mengoptimalkan sinergi teknologi dan SDM maka akan tercipta produktivitas tinggi. Selain akan bisa merancang strategi guna menjawab tantangan industri manufaktur pada masa depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement