Sabtu 09 Dec 2023 00:38 WIB

Meski Hobi Belanja, Ternyata Anak Muda Lebih Jago Mengelola Keuangan, Ini Buktinya

Dalam hal preferensi liburan, milenial dan Gen Z pun memiliki karakter yang berbeda.

 Milenial maupun Gen Z setuju bahwa menabung dan berinvestasi jangka panjang merupakan tujuan keuangan yang dianggap paling penting./ilustrasi
Foto: dok istimewa
Milenial maupun Gen Z setuju bahwa menabung dan berinvestasi jangka panjang merupakan tujuan keuangan yang dianggap paling penting./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kemajuan teknologi memegang peranan besar terhadap perubahan perilaku dan preferensi konsumen. Bahkan, saat ini anak muda disebut lebih detail saat ingin membelanjakan uangnya.

Dari hasil studi yang berjudul “Indonesia Digital Economic and Financial Outlook 2024” ini sebanyak 58% responden menyatakan bahwa kini mereka membandingkan produk dan harga secara online sebelum melakukan transaksi.

Baca Juga

Selain itu, 53% responden mengatakan lebih sering menggunakan pembayaran digital atau e-wallet dalam berbelanja dan 51% responden lebih sering berbelanja melalui e-commerce berkat kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan.

Adapun beberapa layanan online yang kini menjadi bagian penting dari kehidupan Gen Z dan milenial adalah e-wallet (68%), disusul dengan platform belanja online untuk kebutuhan sehari-hari (55%), trasportasi online (46%), aplikasi pemesanan makanan (45%), telemedicine (34%), video streaming (32%), produk smart home (21%), dan berlangganan pada aplikasi digital (17%).

Dari acara Populix Outlook Report: Indonesia Digital Economy in 2024 juga diketahui bahwa prioritas finansial dari milenial dan Gen Z menunjukkan gambaran menarik tentang tahap kehidupan, sikap, dan aspirasi mereka. Bagi generasi milenial, perencanaan keuangan mereka berpusat pada tanggung jawab untuk kebutuhan keluarga dan persiapan keuangan jangka panjang. Fokus utama mereka adalah memastikan stabilitas dan kenyamanan keluarga, termasuk menjamin kesejahteraan dan masa depan yang cerah bagi anak-anak mereka.  

Sebaliknya, perencanaan keuangan dari Gen Z ditentukan oleh masa muda mereka dan situasi saat ini. Fokus keuangan mereka ditujukan pada gaya hidup, hobi, dan rekreasi. Hal ini mencerminkan keinginan Gen Z untuk bersenang-senang dan mencoba pengalaman baru. 

“Dalam hal preferensi liburan, milenial dan Gen Z pun memiliki karakter yang berbeda. Gen Z lebih senang mengunjungi tempat-tempat yang Instagramable dan trending, sementara milenial cenderung lebih menyukai perjalanan bersama keluarga. Satu persamaan yang kami lihat dari kedua generasi ini yaitu preferensi mereka terhadap ketersediaan beragam opsi produk sebagai solusi lengkap perjalanan dengan harga bersaing,” ujar George Hendrata, Chief Executive Officer tiket.com dalam siaran pers, Jumat (8/12/2023).

Meski demikian, studi menunjukkan bahwa baik milenial maupun Gen Z setuju bahwa menabung (78%) dan berinvestasi jangka panjang (58%) merupakan tujuan keuangan yang dianggap paling penting, disusul oleh tabungan pensiun (45%), tabungan untuk membeli rumah (45%), memulai bisnis (40%), membeli mobil baru (26%), liburan ke luar negeri (21%), dan tabungan pendidikan anak (21%). Adapun lima prioritas tujuan keuangan dari milenial dan Gen Z meliputi dana darurat, investasi, dana pensiun, membayar utang, dan menabung untuk membeli barang tertentu.

Di era teknologi saat ini, milenial dan Gen Z juga menunjukkan literasi pengelolaan keuangan yang lebih baik. Sebanyak 60% responden mengatakan mereka membuat anggaran keuangan, 54% mengatakan melacak pengeluaran mereka secara teratur, 38% menggunakan aplikasi keuangan untuk mengelola pengeluaran mereka, serta berbagai upaya investasi dalam berbagai instrumen yang lebih banyak ditunjukkan oleh responden laki-laki.

Menariknya, sebagai salah satu upaya dalam mengelola keuangan, laki-laki lebih menunjukkan keterbukaan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan dibandingkan perempuan. Studi menunjukkan hampir setengah dari responden perempuan menunjukkan keraguan dalam berkonsultasi yang didorong oleh rasa tidak percaya dengan saran yang diberikan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk berkonsultasi.

Sementara itu, dalam hal investasi, milenial dan Gen Z sama-sama menganggapnya sebagai jaminan terhadap keamanan finansial di masa depan. Namun, terdapat perbedaan tujuan berinvestasi antara milenial dan Gen Z.

Secara umum, milenial lebih memahami tentang potensi dan strategi keuangan melalui investasi. Mereka mengutamakan untuk memperoleh keuntungan tinggi dengan risiko sekecil mungkin dari investasi yang dijalankan. Sedangkan Gen Z, meskipun menunjukkan ketertarikan tinggi dalam hal investasi untuk masa depan, perilaku investasi mereka masih terhambat oleh keterbatasan anggaran dan pengetahuan tentang opsi investasi yang beragam. 

“Senada dengan riset Populix, di Pluang kita juga melihat bagaimana akselerasi digital yang dibawa oleh pandemi Covid-19 dua tahun lalu mendorong peningkatan pemahaman milenial dan Gen Z terkait investasi untuk masa depan. Namun, edukasi ini pun tidak berhenti di sini. Hingga saat ini, Pluang secara aktif memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang berbagai instrumen investasi beserta profil risiko yang dimiliki oleh masing-masing instrumen terutama lewat wadah konten Pluang Academy. Dengan demikian, mereka bisa membuat perencanaan investasi yang matang untuk mencapai tujuan finansial di masa depan,” ujar Riadi Esadiputra, Chief Commercial Officer Pluang.

sumber : Siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement