Kamis 07 Dec 2023 05:59 WIB

Asyik, Gaji Karyawan Diperkirakan Naik Segini Tahun Depan

India dan Vietnam memimpin dengan proyeksi kenaikan gaji rata-rata tertinggi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 6,5 persen pada tahun 2024.
Foto: republika
Gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 6,5 persen pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 6,5 persen pada 2024. Angka ini menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sejak dua tahun terakhir, dari kenaikan 6,3 persen yang tercatat pada 2023 dan enam persen pada 2022. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Survei Total Remunerasi (Total Remuneration Survey/TRS) 2023 yang diadakan oleh Mercer. Survei TRS ini melibatkan 570 organisasi dari tujuh industri di Indonesia yang dilakukan antara April dan Juni 2023. 

Baca Juga

“570 perusahaan itu terdiri dari berbagai industri atau sektor. Mulai dari high tech, ada consumer goods, life sciences, mining & mining service, dan otomotif, serta sisanya itu kita sebut general industry,” ujar Mercer Indonesia Market Leader, Astrid Suryapranata dalam acara media briefing hasil TRS 2023 di Jakarta, Rabu (6/12/2023). 

Proyeksi tren kenaikan gaji di Indonesia sebesar 6,5 persen di tahun 2024 berada di atas rata-rata Asia, yaitu, sebesar 5,2 persen. Hal ini mencerminkan pertumbuhan positif dalam tren gaji karyawan di Indonesia dibandingkan dengan pasar lain di kawasan tersebut. 

Di seluruh Asia, India dan Vietnam memimpin dengan proyeksi kenaikan gaji rata-rata tertinggi, yaitu 9,3 persen dan tujuh persen. Sebaliknya, Jepang (2,6 persen), Taiwan (3,8 persen), dan Hong Kong (3,9 persen) memiliki proyeksi kenaikan gaji yang terendah di kawasan ini. 

Pasar lain yang termasuk dalam survei menunjukkan tren pertumbuhan gaji yang bervariasi seperti Filipina (5,7 persen), Cina Daratan (5,2 persen), Thailand (4,7 persen), Korea Selatan (4,4 persen), dan Singapura (4,2 persen). 

Astrid mengatakan tren kenaikan gaji yang konsisten di Indonesia hingga lebih tinggi dibandingkan dengan pasar negara maju, disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan upah minimum, kenaikan biaya hidup yang berkelanjutan, dan persaingan ketat untuk mendapatkan karyawan. 

“Kenaikan gaji yang stabil di tahun 2024 juga menandakan optimisme bisnis di tengah ketidakpastian sosial-ekonomi, diimbangi dengan kebutuhan industri untuk tetap kompetitif dalam persaingan talenta saat ini,” kata dia. 

Terlepas dari ketidakpastian yang mungkin ditimbulkan oleh pemilihan umum yang akan datang di Indonesia, sebagian besar industri optimistis dan memproyeksi kenaikan gaji yang sedikit lebih tinggi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement