REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan bagi penderita HIV/AIDS adalah dengan konsumsi obat Antiretroviral (ARV). Bagi Orang dengan HIV (ODHIV), ARV memiliki banyak manfaat jika diminum secara rutin, salah satunya adalah tidak menularkan lagi HIV.
"Jika ODHIV minum ARV secara teratur, sudah tidak menularkan HIV lagi karena itu pentingnya cek Viral Load (VL). Apakah VL masih terdeteksi atau tidak. Biasanya di bawah 50 kopi sudah tidak menularkan," kata Fungsional Epid Ahli Madya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Retno Trisar SKM dalam acara media briefing Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 '’Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030” di Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023).
Meskipun sudah tidak menularkan lagi, Retno menekankan pentingnya bagi ODHIV untuk terus mengonsumsi ARV. Dalam mewujudkan hal ini, butuh dukungan dari banyak pihak untuk terus memberikan edukasi sehingga menyadarkan ODHIV tentang penyakit yang dideritanya.
"Ketika ODHIV melakukan tes HIV lalu tahu statusnya, penting bagi petugas konseling untuk memberikan edukasi, seperti menyampaikan apa itu HIV sehingga ada kesadaran ODHIV bahwa apa yang harus dia lakukan, bagaimana cara pengobatannya, bagaimana bisa tetap hidup dengan baik, berkualitas, seperti layaknya orang sehat," ujar.
Semua upaya itu demi menghindari terjadinya lost to follow up, yaitu saat ODHIV yang sudah mendapat ARV berhenti mengonsumsi. Jika telanjur ada lost to follow up, Kemenkes bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pendekatan lagi.
"Kami dari pemerintah bekerja sama dengan teman-teman di layanan, komunitas, pendamping ODHIV melakukan pendekatan agar mereka mau minum ARV lagi. karena kalau tidak, akan timbul efek samping dan menularkan kembali HIV-nya. perlu cek viral load bertahap atau continue biasanya enam bulan kemudian 12 bulan," ucapnya.
Sebelumnya, Hari AIDS Sedunia diperingati pada 1 Desember lalu dan mengangkat tema global: Lets Communities Lead yang memiliki makna bahwa dunia dapat mengakhiri AIDS dengan komunitas yang memimpin. Sedangkan tema nasional: Bergerak Bersama Komunitas: Akhiri AIDS 2030. Berdasarkan Laporan Perkembangan HIV AIDS dan PIMS Triwulan 1 Tahun 2023, jumlah estimasi Orang dengan HIV (ODHIV) tahun 2023 sebanyak 515.455 orang.
Jumlah ODHIV hidup dan mengetahui statusnya sebanyak 438.231 orang (85%), Jumlah ODHIV yang mendapatkan pengobatan sebanyak 184.890 (42%), Jumlah ODHIV yang sedang mendapatkan pengobatan yang dites VL pada tahun 2023 dengan hasil viral load tersupresi sebanyak 50.092 orang (27%).
Sedangkan untuk lima provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (82.033), Jawa Timur (79.026), Jawa Barat (62.315), Jawa Tengah (50.689), dan Papua (44.086).