Rabu 06 Dec 2023 04:13 WIB

Jurus Bertahan di Tengah Persaingan Kerja yang Ketat

Generasi muda tidak cukup hanya membekali diri dengan soft skills.

 Lebih dari 500 alumni Beswan Djarum mengikuti ajang Dreamfest 2023. Di ajang ini, para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai pameran.
Foto: dok Beswan Djarum
Lebih dari 500 alumni Beswan Djarum mengikuti ajang Dreamfest 2023. Di ajang ini, para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai pameran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks, generasi muda tidak cukup hanya membekali diri dengan soft skills, namun juga harus memiliki kemampuan untuk bertahan. Jika mampu bertahan dan memastikan diri tidak hidup sengsara ke depannya mereka bisa memberi manfaat bagi orang lain.

“Semangat survival, atau semangat untuk mampu bertahan hidup dan berdaya saing, merupakan kunci utama yang dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia saat ini. Tidak hanya sekadar mampu bertahan hidup di tengah perkembangan zaman, tetapi juga memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk orang lain. Mereka perlu menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter kuat, serta memiliki inovasi tinggi sebagai kunci keberhasilan mereka,'' ujar Armand W. Hartono, Wakil Presiden Direktur PT. Bank Central Asia, Tbk., dalam kegiatan “Dreamfest: Build The Future” yang diselenggarakan Djarum Foundation dan Ikatan Alumni Djarum Beasiswa Plus (IKA DBP) pada Sabtu (25/11/2023), di SMESCO Convention Hall Jakarta.

Baca Juga

Di tingkat perusahaan, sambung Armand, manajemen perlu bersiap membuka diri dan mengadopsi inovasi sesuai perkembangan zaman. Kolaborasi antara generasi muda yang penuh semangat dan manajemen yang terbuka terhadap perkembangan teknologi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan kompetitif,” 

Sesi bincang-bincang juga menghadirkan para alumni IKA DBP yaitu Aang Permana (Beswan Djarum 2010/2011 dan Owner Sipetek Crispy), Indra Rudiansyah (Beswan Djarum 2011/2012 dan Peneliti AstraZeneca), serta Prof. Ismunandar (Beswan Djarum 1989/1990 dan Wakil Delegasi Indonesia untuk UNESCO) sebagai pembicara kunci. Hadirnya para alumni Beswan Djarum dari lintas generasi sebagai narasumber pada kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa kemampuan untuk bisa beradaptasi di tengah perkembangan zaman merupakan hal yang harus dimiliki bagi setiap individu.

Indra Rudiansyah, salah satu peneliti pengembangan vaksin AstraZeneca, mengungkapkan perkembangan zaman mendorong anak muda untuk memperluas zona nyaman, sehingga keberanian untuk berkembang semakin meningkat.

Kemampuan masing-masing individu, lanjut Indra, dalam meningkatkan kapabilitasnya penting disadari oleh generasi muda. Sekarang, akses untuk mendapatkan informasi sudah jauh lebih mudah, sudah banyak pula institusi pendidikan yang mengintegrasikan teknologi.

Maka, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dalam belajar agar nantinya generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global. Kesempatan untuk berkembang salah satunya bisa dengan mencoba keikutsertaan beasiswa yang beragam, baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta. ''Seperti Djarum Beasiswa Plus, pengalaman saya sebagai Beswan Djarum membentuk diri saya, di mana setiap individu didorong untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Kesempatan mendapatkan berbagai pelatihan yang tidak hanya mengasah kemampuan berpikir tetapi juga soft skills yang diberikan, memotivasi saya untuk terus berkembang dan bersaing secara global,” ujar dia.

Sementara itu, Aang Permana yang meraih Kick Andy HERO tahun 2017 juga memberikan motivasi di hadapan para peserta Dreamfest. Ia berani meninggalkan pekerjaannya di Jakarta pada bidang industri perminyakan dan gas kemudian memilih untuk mengembangkan usaha di kampung halamannya. 

Dukungan Djarum Beasiswa Plus yang diterimanya dulu saat di bangku perkuliahan menginspirasi dirinya untuk dapat memberikan manfaat juga kepada orang sekitar, minimal di lingkungan tempat tinggalnya. Ia kemudian membuka lapangan pekerjaan dan mendirikan Sipetek Crispy. Dari ikan sipetek yang dijual dengan Rp 20 ribuan, Aang berhasil meraih omzet hingga Rp 500 juta setiap bulannya.

Program Djarum Beasiswa Plus yang berlangsung sejak tahun 1984 telah memberikan dukungan kepada generasi muda Indonesia berprestasi melalui beragam program pengembangan diri dan pelatihan keterampilan soft skills sehingga melahirkan ribuan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul akademis, tetapi memiliki keterampilan dan karakter yang tangguh. 

Djarum Beasiswa Plus sudah memberikan dana beasiswa kepada lebih dari 13.397 mahasiswa berprestasi di lebih dari 127 perguruan tinggi unggulan di Indonesia.

“Tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa, program kami juga senantiasa konsisten memberikan nilai tambah para Beswan Djarum lewat berbagai pelatihan untuk membangun dan membentuk karakter serta wawasan kebangsaan. Kami ingin para Beswan Djarum juga sadar bahwa kemampuan untuk bertahan dan bersaing perlu diiringi dengan pengembangan soft skills yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Sehingga, nantinya mereka mampu mendapatkan pekerjaan yang layak guna mewujukan Indonesia yang digdaya seutuhnya,” ujar Primadi H. Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation dalam siaran pers, Selasa (5/12/2023).

 

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement