Selasa 05 Dec 2023 10:32 WIB

Jepang Pertimbangkan Tunda Peluncuran Misi Antariksa ke Mars Hingga 2026

Penundaan ini disebabkan oleh masalah dengan roket H3 yang harusnya menjadi andalan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Roket H3 baru Jepang yang membawa pengamatan darat Satelit-3
Foto: EPA
Roket H3 baru Jepang yang membawa pengamatan darat Satelit-3

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang mempertimbangkan penundaan proyek ambisius pengambilan sampel permukaan Mars dari tahun 2024 ke tahun 2026. Penundaan ini disebabkan oleh masalah dengan roket H3, yang seharusnya menjadi andalan dalam meluncurkan wahana tersebut.

Dilansir Japan Today pada Senin (4/12/2023), keputusan ini dapat mengakibatkan hancurnya rencana Eksplorasi Bulan Mars (MMX) untuk tiba di sistem Mars selama Pameran Dunia 2025 di Osaka. Rencananya adalah menyiarkan gambar detail langsung dari permukaan Mars ke tempat pameran sebagai salah satu sorotan utama acara tersebut.

Baca Juga

Proyek MMX baru-baru ini dihadapkan pada tantangan, setelah kegagalan peluncuran perdana roket H3 generasi baru Jepang pada Maret. Kegagalan roket yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. itu juga menyebabkan hilangnya satelit utama yang dibawanya, sehingga memaksa pemikiran ulang terhadap jadwal peluncuran wahana MMX.

Roket H3 yang kedua direncanakan untuk diluncurkan pada Maret 2024, tetapi muatannya telah dimodifikasi sebagai langkah pencegahan setelah kegagalan peluncuran sebelumnya. Keberhasilan peluncuran roket H3 kedua akan menjadi penentu apakah rencana peluncuran wahana MMX dan satelitnya pada roket H3 ketiga atau roket yang lebih baru dapat terlaksana.

Wahana MMX dijadwalkan untuk diluncurkan ke orbit sekitar Mars pada September 2024, sesuai dengan variasi jarak planet tersebut dari Bumi. Wahana MMX direncanakan untuk tiba di sistem Mars pada Agustus 2025, mendarat di salah satu bulan Mars, Phobos, untuk mengambil sampel permukaan. Kemudian, sampel tersebut akan kembali ke Bumi pada 2029.

Jangka waktu berikutnya yang cocok untuk peluncuran adalah sekitar 2026. Meskipun penjadwalan ulang mungkin sulit dilakukan karena prioritas peluncuran satelit lain, tapi keberhasilan proyek ini akan membuat Jepang menjadi negara pertama yang berhasil mengambil sampel permukaan Mars.

Meskipun pemerintah Jepang juga mempertimbangkan penggunaan roket dari perusahaan AS SpaceX sebagai alternatif, opsi ini juga tidak memenuhi tenggat waktu peluncuran pada 2024. Sementara Amerika Serikat, Eropa, dan China juga memiliki rencana serupa, kesulitan yang dihadapi Jepang memberikan peluang besar untuk menjadi negara pertama yang berhasil mencapainya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement