Ahad 03 Dec 2023 14:44 WIB

MUI Serukan Tolak Manipulasi Suara di Pemilu 2024

MUI menyerukan semua pihak mengutamakan kepentingan bersama sebagai bangsa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ke-III Tahun 2023 ditutup pada Ahad (3/12/2023). Pada penutupan Mukernas MUI, Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan Taujihat MUI tentang Pemilu 2024 yang Adil, Jujur dan Damai.

Buya Anwar menyampaikan MUI menyerukan semua pihak agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan dalam pemilu 2024 dengan mengutamakan kepentingan bersama sebagai bangsa. Menghindari politik golongan dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah yang didasari pelaksanaan nilai-nilai agama.

Baca Juga

"MUI menyerukan masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam pemilu dengan menyalurkan aspirasi politiknya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber dan Jurdil) serta menolak praktik politik transaksional, politik uang, manipulasi suara dan jual beli suara," kata Buya Anwar di Ancol, Jakarta, Ahad (3/12/2023).

Buya Anwar mengatakan, MUI mengingatkan masyarakat khususnya umat Islam bahwa memilih pemimpin adalah sebuah kewajiban berdasarkan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia II Tahun 2009. Umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang beriman dan bertakwa. jujur (sidiq), tepercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam serta dapat mengemban tugas Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Sebelumnya, MUI menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ke-3 pada 1 sampai 3 Desember 2023 di Ancol, Jakarta. Mukernas kali ini, MUI menyoroti empat isu penting dalam berkhidmah. Empat isu tersebut termaktub dalam tema Mukernas yaitu "Meningkatkan Khidmat MUI, Untuk Kemanusiaan, Kebangsaan, Keadilan, dan Kesejahteraan.”

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar menyampaikan istilah khidmah yang digunakan oleh MUI hakikatnya peran ulama adalah melayani umat dengan kasih sayang. Pelayanan atau khidmah tersebut sebagai upaya menjembatani umat meningkatkan kualitasnya.

"Peran ulama terkait pengkhidmatan umat meliputi pendidikan, kesehatan, dan persatuan. Tujuannya adalah semata-mata untuk mewujudkan kemakmuran yang merupakan esensi kehidupan kita,” kata Kiai Anwar.

Menurut Kiai Anwar, tingkat kesejahteraan umat Islam di Indonesia saat ini belum berbanding lurus dengan kesejahteraan ekonomi, pendidikan, dan berbagai aspek lainnya. Kiai Anwar menegaskan, hal ini menjadi tantangan bagi MUI dalam meningkatkan kesejahteraan umat dalam pengkhidmatannya.

Kiai Anwar juga menyoroti perihal isu kemanusiaan yang akhir-akhir ini mencuat, khususnya perihal Palestina dan Israel. Merespons peristiwa tersebut, Kiai Anwar mengajak untuk memberikan perhatian terhadap pelanggaran kemanusiaan yang dialami oleh masyarakat Palestina.

Mukernas III MUI 2023 ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang juga memberikan sambutannya. Juga diikuti oleh segenap pengurus MUI mulai dari Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan Harian, hingga pengurus Komisi, Badan, dan Lembaga (KBL), serta perwakilan dari berbagai ormas.

Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut juga terdapat penyerahan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dari badan sertifikasi Worldwide Quality Assurance. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman MUI dan Baznas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement