Rabu 29 Nov 2023 17:53 WIB

Yakin Keuangan Anda Sehat Jelang Akhir Tahun? Cek Dulu 5 Indikator Ini

Jaga cashflow yang sehat agar bisa meningkatkan kesehatan finansial di tahun berikut.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial.
Foto: www.freepik.com
Penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Memasuki akhir tahun 2023 saatnya mengevaluasi hingga memperbaiki kondisi finansial dan bersiap untuk langkah berikutnya. Sepanjang tahun 2023, bagi yang sudah menghabiskan waktu dan dana untuk memenuhi kebutuhan personal, khususnya bagi keluarga muda, generasi sandwich, dan para pencari nafkah, sebaiknya tetap menjaga cashflow yang sehat agar bisa meningkatkan kesehatan finansial di tahun berikutnya.

Marketing, Alternate and Direct Business Group Head Astra Life mengatakan penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial. "Sehingga penting untuk mengetahui berbagai indikator secara menyeluruh mulai dari cashflow, aset, utang, dana darurat hingga kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan, sebab bisa saling berkaitan serta dapat menjadi bekal di tahun berikutnya," ujarnya dalam siaran pers (28/11/2023).

Baca Juga

Astra Life merangkum lima indikator untuk meningkatkan kesehatan finansial sebagai berikut:

1. Menjaga arus kas tetap positif

Menerapkan gaya hidup hemat boleh saja, asalkan tidak pelit untuk diri sendiri dan keluarga. Misalnya saja untuk memenuhi gizi harian, harus tetap diperhatikan agar tidak jatuh sakit hingga akhirnya mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk biaya pengobatan. Tentu budgeting sangat diperlukan, catat pengeluaran harian keluarga hingga dapat menganalisa bocor halus pada pengeluaran bulanan. Selanjutnya, agar cash flow tetap positif, bisa juga mulai memikirkan caranuntuk menambah penghasilan dengan meningkatkan skill atau karir.

 

2. Lunasi utang konsumtif dengan bijak

Selesaikan utang yang sudah dimulai. Sebisa mungkin kurangi utang konsumtif agar tidak menghambat aktivitas finansial lainnya. Hal salah kaprah dan biasa dijumpai adalah melunasi utang dengan cara berutang. Hal tersebut termasuk cara yang tidak bijak, alhasil utang akan semakin menumpuk.

 

3. Jaga efektivitas dana darurat

Sebaik-baiknya melakukan perencanaan keuangan, ada risiko-risiko yang bisa mengancam gagalnya tercapainya tujuan finansial, seperti membetulkan aset yang rusak hingga terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga penting untuk memiliki dana darurat. Idealnya, besar dana darurat 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, karena biasanya seseorang membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru bila terkena PHK.

 

4. Asuransi jiwa untuk pencari nafkah

Selain risiko terkena PHK, ada juga risiko-risiko kehidupan yang lebih berat yang berakibat pada terhentinya sumber nafkah seperti terkena penyakit kritis hingga tutup usia dini. Untuk itu, penting bagi pencari nafkah untuk memiliki asuransi jiwa sebelum melakukan investasi.Jika suami-istri sama-sama bekerja, masing-masing perlu asuransi jiwa yang bisa disesuaikan dengan porsi nafkah yang dihasilkan. 

 

5. Tingkatkan aset saham dan investasi

Bila menabung dilakukan untuk menjaga aset, maka investasi perlu dilakukan untuk mengembangkan aset, khususnya dalam melawan berkurangnya nilai aset akibat inflasi. Namun sebelum melakukan investasi, perlu memahami dengan benar risiko-risiko investasi agar terhindar dari investasi bodong serta dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dari rendah hingga tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement