REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla Elon Musk pada Rabu (22/11/2023) mengatakan bahwa X Corp. akan menyumbangkan seluruh hasil yang dihasilkan dari iklan dan langganan di platform media sosial terkait perang Gaza ke rumah sakit Israel dan Palang Merah di Gaza.
Dilansir Mint, Rabu (22/11/2023), dalam postingan di platform media sosial X, Musk menulis, “Kami akan melacak bagaimana dana dibelanjakan dan disalurkan melalui Palang Merah/Bulan Sabit Merah. Ide- ide yang lebih baik dipersilakan. Kita harus peduli terhadap orang-orang yang tidak bersalah tanpa memandang ras, kepercayaan, agama, atau apa pun.”
Saat ditanya bagaimana mengetahui bahwa uang tidak akan sampai ke tangan Hamas, Musk menjawab salah satu pengguna @ViralNewsNYC di postingannya.
“Kami akan melacak bagaimana dana dibelanjakan dan disalurkan melalui Palang Merah/Bulan Sabit Merah. Ide-ide yang lebih baik dipersilakan. Kita harus peduli terhadap orang-orang yang tidak bersalah tanpa memandang ras, kepercayaan, agama, atau apa pun,” ujar Musk.
Awalnya, Musk tidak merinci potensi jumlah dana yang dapat dihasilkan dari pendapatan iklan dan langganan, saat dia mengumumkan keputusan untuk menyumbangkan dana tersebut ke rumah sakit Israel dan Palang Merah di Gaza. Menanggapi kritik yang meluas karena mendukung postingan antisemit di platform media sosial X, pria berusia 52 tahun itu telah mengambil langkah dengan mengalokasikan pendapatan yang dihasilkan dari iklan dan langganan terkait perang Gaza ke rumah sakit Israel dan Palang Merah di Gaza, sebagai dilansir dari CBS News.
Hal ini terjadi setelah dukungan Musk terhadap cuitan antisemit mendapat kecaman dari berbagai kelompok penentang dan organisasi termasuk Anti-Defamation League, sebuah kelompok advokasi yang bertujuan untuk mencegah prasangka anti-Yahudi. Miliarder tersebut sebelumnya menanggapi postingan di X yang mengklaim bahwa orang-orang Yahudi “telah mendorong kebencian dialektis terhadap orang kulit putih yang mereka klaim ingin orang-orang untuk berhenti menggunakannya untuk melawan mereka.”
Dia berkata “Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya.”
Di tengah pertikaian mengenai dukungan postingan ‘antisemit’ di X, Musk mengatakan bahwa platform media sosial X akan mengajukan “tuntutan termonuklir” terhadap pengawas media ‘Media Matters’ dengan tuduhan bahwa mereka “benar-benar salah mengartikan pengalaman pengguna sebenarnya” dan “merusak kebebasan berpendapat”.
Namun pria kelahiran tahun 1971 ini membantah apa yang dia gambarkan sebagai laporan media “palsu” yang menuduhnya anti-semitisme. Musk mengatakan bahwa platform X berfungsi untuk “melindungi hak atas kebebasan berpendapat” dan untuk itu seseorang harus “melihat atau mendengar” hal-hal yang dianggap “tidak menyenangkan” dan seseorang harus mengambil keputusan sendiri tentang “apa yang harus dibaca, ditonton, atau mendengarkan.”
Pernyataan kontroversi Elon Musk ini muncul di tengah meningkatnya Islamofobia dan antisemitisme di Amerika Serikat (AS) di tengah konflik Israel-Gaza. Setelah reaksi keras tersebut, Musk dan perusahaan mengeluarkan pernyataan untuk mengatasi dampak buruk tersebut. CEO X Linda Yaccarino menekankan komitmen platform tersebut untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi, sementara Musk menguraikan kebijakan ketat yang tidak mendukung genosida di platform tersebut.