Rabu 22 Nov 2023 12:05 WIB

Boyong Banyak Perusahaan China ke Batang, Ini Alasan Wanxinda

Chen juga memuji keramahan dan etos kerja masyarakat Jawa Tengah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City.
Foto: Republika/ Bowo Pribadi
Suasana Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wanxinda Teknologi Industrial Park Development (Wanxinda) memutuskan berinvestasi senilai Rp 1 triliun untuk pemanfaatan tanah industri di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City. CEO Wanxinda Group Chen Riling mengatakan perusahaan sebelumnya telah beroperasi pada tiga kawasan di Guangzhou, Binzhou, dan Myanmar.

"Kenapa Indonesia? Karena saya lihat prospek Indonesia dalam 10 tahun ke depan sangat baik," ujar Chen saat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Chen juga memuji keramahan dan etos kerja masyarakat Jawa Tengah. Chen menyampaikan Wanxinda siap bersinergi dengan masyarakat Jawa Tengah dalam mengembangkan KITB agar memiliki dampak perekonomian yang lebih besar. Chen mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia yang profesional. Chen menyebut hal ini penting dalam upaya kerja sama investasi dari Cina. 

"Saya sebenarnya juga melihat area industri lainnya, tapi saya lihat prospek yang bagus di KITB, makanya saya mengambil keputusan, Batang ini tempat bagus," ucap Chen.

Chen mengatakan proses penjajakan investasi perusahaan-perusahaan Cina di KITB telah sejak lama. Chin bersyukur kesepakatan dengan PT KITB akhirnya bisa tercapai dan segera melakukan sejumlah langkah strategis dalam mendorong banyak perusahaan Cina ke KITB. 

"Ini prospek lama dan juga menjadi satu contoh untuk ke depan bisa menjadi standar bagi kawasan industri," kata Chen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement