Senin 20 Nov 2023 15:54 WIB

RS Indonesia di Gaza Dikepung Penembak Jitu Israel

Setidaknya 12 orang yang berada di RS tersebut telah terbunuh akibat ditembak IDF

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Israel telah menempatkan penembak jitu di setiap penjuru Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Jalur Gaza. Setidaknya 12 orang yang berada di RS tersebut telah terbunuh
Foto: AP Photo/Fadi Majed
Pasukan Israel telah menempatkan penembak jitu di setiap penjuru Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Jalur Gaza. Setidaknya 12 orang yang berada di RS tersebut telah terbunuh

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan Israel telah menempatkan penembak jitu di setiap penjuru Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Jalur Gaza. Setidaknya 12 orang yang berada di RS tersebut telah terbunuh akibat ditembak tentara Israel.

“Kondisi sangat mencekam. Israel telah menempatkan sniper di seputar RS Indonesia,” ujar Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad saat dihubungi Republika.co.id dan ditanya tentang kondisi terkini di RS Indonesia, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Kementerian Kesehatan Gaza, pada Senin mengatakan, setidaknya 12 orang terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka akibat penembakan pasukan Israel ke RS Indonesia. Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa nyawa ribuan pasien, tenaga medis, dan pengungsi di RS Indonesia berada dalam risiko kematian. Sebab Israel pun kerap melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke daerah sekitar RS tersebut.

Saat diwawancara Republika.co.id, Sarbini Abdul Murad tak dapat memberi angka presisi tentang berapa pasien, tenaga medis, dan pengungsi yang berada di RS Indonesia. Dia hanya mengatakan bahwa jumlahnya mencapai ribuan. Sarbini turut mengonfirmasi keterangan Kementerian Kesehatan di Gaza yang menyebut terdapat 12 orang di RS Indonesia terbunuh akibat ditembak tentara Israel.

Sarbini mengungkapkan, sejak 10 Oktober 2023 atau tiga hari pasca pecahnya pertempuran di Gaza, Israel telah memerintahkan agar seluruh warga dan tenaga kesehatan di Gaza Utara untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Menurut Sarbini, perintah itu dapat diartikan untuk turut mengosongkan RS Indonesia.

“Belum bisa dievakuasi karena kondisi sangat rawan,” kata Sarbini saat ditanya tentang apakah terdapat rencana untuk mengevakuasi para pasien, termasuk tenaga medis, dari RS Indonesia.

Ratusan pasien di RS Al Shifa terpaksa dievakuasi...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement