REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk ChatGPT, OpenAI berpisah dengan CEO-nya Sam Altman. Keputusan tersebut diambil setelah dewan mengatakan tidak lagi percaya pada kemampuannya untuk terus memimpin OpenAI. Ini disebabkan Altman secara konsisten tidak jujur dalam komunikasinya dengan dewan.
Chief Technology Officer Mira Murati akan menjabat sebagai CEO sementara mulai Jumat. Sementara itu, dewan direksi mulai mencari pengganti permanen.
Berikut pernyataan resmi dari dewan, dilansir Hollywood Reporter, Sabtu (18/11/2023): “OpenAI sengaja disusun untuk memajukan misi kami, memastikan bahwa kecerdasan umum buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Dewan tetap berkomitmen penuh untuk menjalankan misi ini. Kami berterima kasih atas kontribusi Altman terhadap pendirian dan pertumbuhan OpenAI. Pada saat yang sama, kami percaya bahwa kepemimpinan baru diperlukan saat kita bergerak maju. Sebagai pemimpin fungsi penelitian, produk, dan keselamatan perusahaan, Mira sangat memenuhi syarat untuk menjabat sebagai CEO sementara. Kami sangat yakin dengan kemampuannya memimpin OpenAI selama masa transisi ini."
Dewan direksi OpenAI yang didirikan pada tahun 2015, terdiri dari kepala ilmuwan OpenAI Ilya Sutskever dan direktur independen CEO Quora Adam D’Angelo, pengusaha teknologi Tasha McCauley, serta Helen Toner dari Pusat Keamanan dan Teknologi Berkembang Georgetown.
Keputusan tersebut diambil setelah Altman memimpin konferensi pengembang pertama perusahaan pada Senin lalu. Pekan ini, Altman mengatakan dalam akun X-nya bahwa perusahaan untuk sementara menghentikan pendaftaran baru untuk ChatGPT karena lonjakan permintaan.
Altman dan Elon Musk adalah anggota dewan asli OpenAI. Dengan keputusan ini, Altman juga akan kehilangan kursinya di dewan. Musk meninggalkan perusahaan pada tahun 2018 karena konflik kepentingan dengan Tesla.
Selain itu, Greg Brockman, yang merupakan salah satu pendiri dan presiden OpenAI, akan mengundurkan diri sebagai ketua dewan direksi tapi tetap memegang perannya di perusahaan tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika