Ahad 05 Nov 2023 04:16 WIB

Tren TikTok Non Muslim Reading The Quran, Tercengang pada Keajaiban Alquran

Aksi membaca Alquran dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk warga Palestina.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Tren di TikTok yakni First Time Reading Quran dan Non Muslim Reading The Quran muncul sebagai bentuk dukungan untuk warga Palestina/ilustrasi
Foto: AP/Kiichiro Sato
Tren di TikTok yakni First Time Reading Quran dan Non Muslim Reading The Quran muncul sebagai bentuk dukungan untuk warga Palestina/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Gaza, Palestina, dukungan semua manusia dari berbagai agama dan ras, mengalir untuk warga Gaza. Dukungan tersebut tampak masif terlihat di media sosial, hingga aksi turun ke jalan di berbagai negara.

Yang tak kalah menarik adalah muncul tren di TikTok yakni First Time Reading Quran dan Non Muslim Reading The Quran, mereka mencoba membaca Alquran dan memaknainya. Mereka pun langsung merasa kaget bahkan dibuat tercengang, dengan ayat pada Alquran yang sangat logis.

Baca Juga

Pertama yang membuat ini viral adalah Megan Rice, seorang warga Amerika Serikat yang merupakan non-muslim. Ia cukup intens menyuarakan dukungan untuk warga Gaza, dan videonya viral kala ia terkejut saat membaca Alquran untuk pertama kalinya.

“Saya butuh waktu sejenak. Tidak pernah dalam hidup saya, membaca kitab suci yang berisi detail penciptaan manusia. Bahkan menjelaskan sperma, embrio, dan janin,” ungkap Megan dalam rekaman videonya yang viral saat sedang live TikTok.

Respons ini mengacu pada Surat Al-Mu’minuun ayat 12 hingga 14.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu, Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal daging, dan segumpal daging itu, Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik,” (QS Al-Mu'minuun: 12-14)

Respons terkejut Megan juga datang kala membaca Surat Nuh ayat 15 hingga 19.

“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? Dan di sana Dia menciptakan bulan yang (memantulkan) cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur), kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari Kiamat) dengan pasti,” (QS Nuh: 15-19).

Megan terkejut bahwa ayat tentang detail sains penciptaan manusia dan bagaimana bulan memiliki cahayanya, bisa muncul dalam kitab yang muncul 1.400 tahun yang lalu.

No way. Saya baru sadar telah melewatkannya. Bagi kalian yang bingung tentang apa yang baru saja terjadi. Kitab ini, Alquran, ditulis 1.400 tahun lalu! Kapan pun kamu cari soal astronomi, coba kamu lihat kapan astronom menemukan bahwa bulan tidak memiliki cahayanya sendiri, hanya memantulkan cahaya matahari. Coba cari tahu. Karena pengetahuan itu tidak ditemukan 1.400 tahun lalu,” ujar Megan terkagum.

Video viral berikutnya datang dari Jack Attack, juga merupakan warga Amerika Serikat dan seorang Yahudi. Ia mengaku tertarik membaca Alquran setelah melihat Megan Rice dengan excited menceritakan apa yang ia temukan dalam Alquran.

“Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan,” (QS Ar-Ra’d: 3).

Jack tampak sangat kaget lantaran Alquran menyebut bahwa malam menutupi siang, yang berarti Bumi ini berotasi.

“Pada 1.400 tahun yang lalu, saya meyakini bahwa hal ini belum ditemukan. Ketika siang hari sebenarnya hanyalah bagian Bumi yang sedang disinari matahari. Dan bahwa luar angkasa itu selalu gelap. Jadi ketika malam hari, kita bisa melihat luar angkasa karena matahari tidak menyinari bagian Bumi kita,” ujar Jack.

Dan ternyata, unggahan tentang non-muslim yang untuk pertama kalinya membaca Alquran, jumlahnya terus bertambah hingga menjadi tren. Bahkan ada yang menyebut, ‘Jika membaca berita genosida membuat hati lemah, maka cobalah untuk membaca Alquran’.

Seorang warga Amerika Serikat lainnya, Aless, menceritakan pengalaman pertamanya membaca Alquran. Ia mengaku kagum dengan rakyat Palestina yang diperlakukan sangat kejam, tetapi tetap berterima kasih pada Tuhan dan meminta Tuhan menjaga keluarga mereka yang telah meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement