Jumat 20 Oct 2023 06:33 WIB

Kapan Musim Hujan Tiba? Ini Prediksi Lengkap BMKG

Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi di Januari dan Februari 2024.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia,maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.(ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia,maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Saat ini suhu udara di Indonesia terutama wilayah Jabodetabek mencapai suhu yang cukup tinggi hingga mencapai 36 derajat Celsius. Tak pelak, masyarakat pun mulai berharap hujan segera turun. Namun, sebenarnya kapan prediksi hujan akan turun di Indonesia terutama wilayah Jabodetabek?

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum akan terjadi pada bulan November 2023.

Baca Juga

Namun, akibat tingginya keragaman iklim di Indonesia,maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. "Sementara periode puncak musim hujan sendiri diprediksi umumnya terjadi di Januari dan Februari 2024," ujarnya dalam keterangan pers yang dikutip dari website resmi BMKG, Jumat  (20/10/2023).

Ia mengatakan musim hujan pada tahun 2023/2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. "Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 pada umumnya diprediksi akan normal dibandingkan biasanya," ungkap Dwikorita.

Meskipun demikian, lanjutnya, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya. Dwikorita menerangkan, bahwa awal musim hujan umumnya berkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). Berdasar prediksi BMKG, Angin Timuran diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023, utamanya di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.

Berdasarkan siaran pers yang dipublikasikan pada September 2023, saat ini beberapa Zona Musim (ZOM) telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan, yaitu sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau. Selanjutnya, musim hujan akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan lalu secara hampir berurutan diikuti oleh Kalimantan, Jawa, kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan memaparkan secara lebih detail bahwa pada bulan September 2023, terdapat sekitar 24 ZOM (3,4 persen yang akan memasuki musim hujan yaitu meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan. Kemudian, pada bulan Oktober 2023, sekitar 69 ZOM (9,9 persen) akan memasuki musim hujan yaitu provinsi seperti Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.

Pada bulan November 2023 terdapat sekitar 255 ZOM (36,5 persen) yang akan memasuki musim hujan yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.

Selanjutnya, sekitar 153 ZOM (21,9 persen) diperkirakan akan memasuki Musim Hujan pada bulan Desember 2023, termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah NTB, sebagian NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku. Sementara pada bulan Januari hingga Mei 2024, sekitar 22 ZOM (3,2 persen) diharapkan akan mengalami awal musim hujan. Terdapat juga sekitar 50 ZOM (7,2 persen) yang sudah memasuki Musim Hujan, sementara sekitar 12 ZOM (1,7 persen) merupakan daerah dengan musim hujan sepanjang tahun 2023. Selain itu, ada 113 ZOM (16,1 persen) yang termasuk dalam tipe ZOM 1 Musim, yang memiliki karakteristik musim yang satu kali sepanjang tahun.

"Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat, yaitu terjadi pada sekitar 446 ZOM (63,8 persen) di seluruh Indonesia. Sejumlah 22 ZOM (3,2 persen) diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau MAJU. Dan, terdapat juga sekitar 56 ZOM atau sekitar 8,0 persen wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang SAMA dengan rerata klimatologinya," ujarnya.

Musim hujan 2023/2024 sendiri, lanjut Ardhasena, secara umum diprediksi akan bersifat normal, yaitu terjadi pada sekitar 566 ZOM (80,9 persen). Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat atas normal (curah hujan lebih tinggi dari rerata) sebanyak 69 ZOM (9,8 persen), serta wilayah yang diperkirakan akan bersifat bawah normal sebanyak 64 ZOM (9,1 persen).

"Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian barat," imbuhnya.

Sementara itu, wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan dengan sifat di atas normal meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian barat, Banten bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan," tambah Ardhasena. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement