REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menyusul langkah Huawei, Xiaomi juga akan memperkuat ekosistem mereka dengan mengembangkan mengembangkan HarmonyOS sebagai pengganti Android. Sistem operasi yang diberi nama HyperOS ini tak hanya bisa diaplikasikan pada ponsel, tetapi juga pada berbagai produk Xiaomi lainnya.
HyperOS diprediksi akan menjadi gabungan antara sistem Vela milik Xiaomi dengan Android. Dengan HyperOS, pengguna bisa mengakses lebih dari 200 kategori produk. Selain itu, sistem operasi ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan gawai mereka dengan perangkat lain seperti mobil hingga rumah pintar.
Banyak pihak juga meyakini bahwa HyperOS akan hadir dalam mobil listrik yang hendak diluncurkan oleh Xiaomi pada paruh pertama 2024. Bila benar terjadi, mobil listrik Xiaomi yang dimotori oleh HyperOS akan menjadi pesaing bagi mobil listrik keluaran Huawei.
Mengacu pada unggahan CEO Xiaomi Lei Jun di Weibo, pengembangan HyperOS sudah dimulai sejak 2017. HyperOS dikembangkan dengan misi untuk membangun sebuah kerangka sistem terpadu dan terintegrasi yang dapat mendukung seluruh ekosistem perangkat serta aplikasi Xiaomi.
Jun juga mengungkapkan bahwa HyperOS akan melakukan debutnya pada ponsel pintar seri Xiaomi 14 yang saat ini diprediksi sudah memasuki tahap produksi. Akan tetapi, Jun tak memberikan informasi lebih lanjut mengenai tanggal perilisan HyperOS.
Menurut rumor yang beredar, Xiaomi 14 kemungkinan akan dirilis pada 27 Oktober 2023. Ponsel pintar ini akan mulai dijual di Cina pada 31 Oktober 2023.
Seperti dilansir Gizmochina, Xiaomi 14 dengan RAM 12 GB dan ruang penyimpanan internal 256 GB akan dibanderol seharga 547 dolar AS atau sekitar Rp 8,6 juta.
Para penggemar teknologi yang penasaran dengan HyperOS sempat mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Jun melalui X. Salah satu di antaranya adalah pertanyaan mengenai kemungkinan hadirnya HyperOS di lini produk internasional Xiaomi. "Tunggu saja," jawab Jun melalui akun X pribadinya, seperti dilansir Engadget pada Rabu (18/10/23).