Selasa 03 Oct 2023 16:21 WIB

Suhu Menyengat di Beberapa Daerah, Peneliti BRIN Jelaskan Penyebabnya

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal.

Peneliti BRIN menjelaskan penyebab suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia belakangan menjadi menyengat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peneliti BRIN menjelaskan penyebab suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia belakangan menjadi menyengat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, menjelaskan penyebab suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia belakangan menjadi menyengat. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah daerah di Indonesia suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023 pagi.

Saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (3/10/2023), Eddy menjelaskan bahwa suhu udara yang menyengat dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang diprakirakan mencapai puncak pada Oktober 2023.

Baca Juga

"Kenapa Oktober panas banget? Kalau hanya El Nino 3,4 saja kita akan terkecoh, tapi puncak IOD itu sepertinya jatuh pada Oktober," kata Eddy.

"Pemanasan berasal dari wilayah timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur termasuk Surabaya. Tidak ada El Nino saja, panasnya seperti itu di Surabaya, (apalagi) ditambah El Nino dan IOD yang mencapai puncak periode Oktober," ia menjelaskan.

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya di Samudra Pasifik bagian tengah.

Menurut Eddy, El Nino 3,4 sudah bergerak mendekati wilayah Indonesia dan kondisi itu menyebabkan peningkatan suhu di atas rata-rata.

"Karena awan-awan ditarik menuju ke lautan Pasifik, jadi langit tidak ada penghalang sinar matahari," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa wilayah Indonesia membentang dari 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan dan mayoritas berada di belahan bumi selatan sehingga kondisinya menjadi lebih panas ketika ada pergerakan semu matahari ke bagian bumi selatan. 

Kondisi yang demikian, ditambah adanya El Nino dan IOD, perbedaan suhu permukaan laut di Laut Arab (Samudra Hindia bagian barat) dan Samudra Hindia bagian timur di selatan Indonesia membuat suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia meningkat signifikan pada Oktober 2023.

Pada pertengahan Oktober 2023, suhu udara maksimum diprakirakan mencapai 43 derajat Celsius di Kota Surabaya, 40 derajat Celsius di Kota Semarang, dan 37 derajat Celsius di Jakarta.

Pemerintah sudah menyampaikan imbauan kepada warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, memperbanyak konsumsi air putih, dan menjaga stamina tubuh saat cuaca panas agar terhindar dari gangguan kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement