Rabu 27 Sep 2023 11:35 WIB

Uji Dulu Baterai Kendaraan Listrik, Ini Manfaatnya

Pengujian baterai ini dilakukan di luar negeri seperti Singapura dan Thailand.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pengujian baterai pada kendaraan listrik merupakan hal terpenting agar masyarakat tidak mendapatkan barang sampah./ilustrasi
Foto: Xinhua
Pengujian baterai pada kendaraan listrik merupakan hal terpenting agar masyarakat tidak mendapatkan barang sampah./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pengujian baterai pada kendaraan listrik merupakan hal terpenting agar masyarakat tidak mendapatkan ‘barang sampah’. Biasanya, pengujian baterai ini dilakukan di luar negeri, seperti Singapura dan Thailand, dengan harga yang cukup mahal.

Pakar elektrik dan battery vehicle dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi menegaskan, saat menentukan standarisasi performance kendaraan listrik, butuh alat ukur. Salah satunya dengan kalibrasi, jika kendaraan listrik sudah terkalibrasi maka dipastikan itu sudah terverifikasi. “Jadi tidak, kita bisa dapat barang-barang sampah lah, artinya barang yang tidak terverifikasi,” ucap Agus saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga

Verifikasi dilakukan dari hasil riset komponen-komponen, seperti measurement parameter, termasuk aspek keamanan yang sangat penting. Ada banyak contoh verifikasi, terutama jika kaitannya dengan pengukuran energi seperti IPP dan PLN. Ini tidak boleh bermasalah sama sekali. ''Jika bermasalah satu persen saja itu sudah besar sekali,'' katanya.

Untuk kalibrasi kendaraan listrik ini, sudah ada alatnya di Indonesia sehingga tak perlu repot dan mahal harus ke luar negeri. “Kalau sekarang kendaraannya listrik, ya kan baterai, itu alat ukurnya siapa yang punya. Mahal mahal,” papar Agus.

Hioki Indonesia mengumumkan peresmian Pusat Kalibrasi dan Service terbaru, HiokiCare, yang nantinya juga akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Salah satu pelayanan yang ada di sini adalah Layanan Kalibrasi Terkini, untuk dapat memastikan instrumen Hioki tetap akurat dan dapat diandalkan, sesuai dengan standar industri.

“Ini makanya, salah satunya kenapa standar itu belum wajib, karena infrastruktur ujinya belum ada. Masih volunteery. Kalau sudah ada di Indonesia, maka menjadi wajib. Seperti sekarang sudah bisa diuji, tapi memang nggak bisa langsung, harus bertahap,” ucap Agus lagi.

Managing Director PT Hioki Electric Indonesia, Tisna Irawan mengatakan, setiap produk yang dipergunakan setelah sekian lama, perlu dilakukan kalibrasi ulang. Tujuannya adalah untuk menjaga keakuratan dari alat itu sendiri, misalnya akurasi pada baterai kendaraan listrik.

“Tergantung kebijakan perusahaan, kalau perusahaan men-set satu tahun sekali, maka setiap satu tahun sekali melakukan kalibrasi ulang. Untuk memastikan keakuratan pada saat produk itu digunakan kembali, jadi produk yang mereka buat dipastikan dengan produk kami,” ucap Tisna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement