Ahad 17 Sep 2023 17:05 WIB

Percepat Pemadaman Kebakaran di TPA Putri Cempo, BNPB Jateng Turunkan Water Bombing

Kebakaran TPA Putri Cempo membuat asap masuk ke rumah warga sekitar.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023) dini hari. Blok B TPA Putri Cempo terbakar pada Sabtu (16/9/2023) siang sekitar pukul 13.00 WIB yang dipicu oleh cuaca panas yang tinggi menyebabkan tumpukan gas metana terbakar. Pemadaman dilakukan secara gabungan yang melibatkan petugas pemadam kebakaran dari DIY dan Kabupaten lain di Jawa Tengah. Hingga Ahad (17/9/2023) beberapa titik api dan kepulan asap tebal masih terlihat di lokasi kebakaran.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023) dini hari. Blok B TPA Putri Cempo terbakar pada Sabtu (16/9/2023) siang sekitar pukul 13.00 WIB yang dipicu oleh cuaca panas yang tinggi menyebabkan tumpukan gas metana terbakar. Pemadaman dilakukan secara gabungan yang melibatkan petugas pemadam kebakaran dari DIY dan Kabupaten lain di Jawa Tengah. Hingga Ahad (17/9/2023) beberapa titik api dan kepulan asap tebal masih terlihat di lokasi kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen (Purn) Nana Sudjana mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna menurunkan water bombing untuk mengatasi kebakaran di Blok B TPA Putri Cempo Mojosongo, Jebres, Solo. 

"Terus kita lakukan langkah-langkah lanjutan untuk memadamkan. Dan kami pun sudah berkoordinasi dengan kepala BNPB untuk mempercepat pemadaman itu. Kami harapkan bantuan water bombing," kata Nana ketika ditemui di TPA Putri Cempo, Ahad (17/9/2023). 

Baca Juga

Pihaknya memastikan water bombing akan segera dikirimkan di lokasi kejadian. Secara administratif pihaknya mengatakan telah mengajukan hal tersebut ke BNPB. 

"Insya Allah dalam waktu dekat akan dikirim (oleh BNPB). Insya Allah dalam waktu dekat kita koordinasikan, administrasi juga sudah kita lakukan untuk meminta bantuan water bombing," katanya. 

Nana menegaskan, diperlukannya water bombing karena untuk mempercepat pemadaman dan agar api tidak meluas. "Jadi, untuk mempercepat pemadaman. Kita tidak mengharapkan merambat ke mana-mana sehingga kami putuskan kami perlu water bombing," katanya. 

Disinggung soal alternatif lainnya untuk pemadaman api seperti modifikasi cuaca, Nana menjelaskan water bombing masih mencukupi untuk hal tersebut. Namun, ia masih akan melihat perkembangan kondisi.

"Nanti kita lihat perkembangannya. Sementara dengan Damkar saya rasa sudah (cukup) nanti water bombing juga sudah akan hadir. Kalau itu sudah diselesaikan saya rasa tidak akan perlu karena ini masih di bawah 2 hektar," katanya. 

Disinggung soal dampak kebakaran di mana asap masuk ke rumah warga sekitar, Nana mengungkapkan hal tersebut menjadi alasan dipercepatnya pemadaman. "Memang dampak itu pasti ada. Makanya dari kami mengupayakan mempercepat pemadamannya. Ini gabungan, tidak hanya dari Solo, pemadam kebakaran ini kita datangkan dari Semarang, Klaten, termasuk Yogya untuk mempercepat pemadaman," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement