Selasa 12 Sep 2023 13:03 WIB

Waspadai Situs Palsu Bisa Curi Data Pribadi, Ini 6 Cara Mengenalinya

Situs palsu memiliki tampilan yang sangat mirip dengan situs-situs resmi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Salah satu cara yang kerap digunakan oleh penjahat siber adalah membuat website palsu. Website palsu memiliki tampilan yang sangat mirip dengan website-website resmi yang mereka tiru/ilustrasi.
Foto: www.freepik.com
Salah satu cara yang kerap digunakan oleh penjahat siber adalah membuat website palsu. Website palsu memiliki tampilan yang sangat mirip dengan website-website resmi yang mereka tiru/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Penjahat siber memiliki banyak cara untuk mengelabui dan menjerat para korbannya. Salah satu cara yang kerap digunakan oleh penjahat siber adalah membuat website palsu.

Website palsu memiliki tampilan yang sangat mirip dengan website-website resmi yang mereka tiru. Sebagai contoh, website palsu bisa memiliki tampilan yang menyerupai website resmi dari suatu bank.

Baca Juga

Karena memiliki tampilan seperti website resmi, korban bisa tanpa sadar memberikan beragam informasi pribadi dan penting. Misalnya, informasi mengenai pin perbankan atau password untuk masuk ke email dan media sosial milik korban.

Dengan kata lain, website palsu kerap dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk melakukan serangan phishing. Agar terhindar dari serangan phishing, penting bagi orang-orang untuk mengenali ciri dari website palsu.

Secara umum, ciri-ciri dari website palsu bisa dikenali melalui enam cara. Berikut ini adalah keenam cara tersebut, seperti dilansir Indian Express pada Selasa (12/9).

 

Perhatikan Address Bar

Saat membuka suatu website, alamat website tersebut bisa terlihat dengan jelas di bagian address bar pada browser atau peramban. Alamat website yang resmi biasanya diawali dengan https. Huruf s dalam https berasal dari kata secure atau aman. Akan tetapi, jangan terlalu bergantung pada penggunaan https di depan alamat website karena penjahat siber bisa mengelabui protokol keamanan.

Selain melihat penggunaan https di depan alamat website, orang-orang juga perlu memerhatikan alamat website yang mereka buka. Sering kali, website palsu memiliki alamat yang mirip dengan website resmi. Sebagai contoh, website resmi menggunakan kata "amazon" sedangkan website palsu menggunakan kata "amaz0n" (huruf o diganti dengan angka nol).

Hal lain yang juga perlu diperhatikan pada address bar adalah domain extension yang digunakan pada bar, seperti .com atau .net. Tak jarang, website palsu menggunakan alamat yang sama seperti website resmi, namun dengan domain extension yang berbeda.

 

Lihat Gaya Bahasa

Website palsu sering kali menggunakan gaya bahwa yang janggal. Sebagai contoh, menampilkan kalimat yang tidak utuh atau tidak sesuai dengan tata bahasa yang seharusnya.

 

Periksa "Tentang Kami" dan "Kontak Kami"

Tiap website resmi pasti mencantumkan halaman "Tentang Kami" atau "About Us" dan "Kontak Kami" atau "Contact Us". Untuk mengecek keaslian suatu website, coba buka kedua halaman ini dan lihat informasi serta kontak yang ditampilkan. Setelah itu, lakukan pengecekan ulang terhadap informasi dan kontak tersebut untuk memastikan keasliannya.

 

Cek Tautan Media Sosial

Sering kali, perusahaan mencantumkan akun-akun media sosial mereka pada website resmi. Jika suatu website memiliki tautan ke akun media sosial, coba cek follower dan konten dari akun media sosial tersebut. Jangan lupa untuk mengecek bagian komentar dari akun media sosial tersebut.

 

Perhatikan Iklan Pop Up

Website palsu biasanya menampilkan iklan pop up dalam jumlah yang sangat banyak. Bila menemukan website seperti ini, jangan sekali-kali mengklik iklan apa pun yang tampil di layar. Iklan-iklan ini kemungkinan akan mengarahkan calon korban untuk menjadi korban serangan siber atau penipuan.

 

Gunakan Website Checker

Orang-orang bisa memanfaatkan beragam layanan website checker untuk menganalisis suatu website. Dengan memanfaatkan layanan ini, orang-orang dapat mengetahui autentikasi dari sebuah website.

Hal lain yang juga penting untuk dilakukan adalah melaporkan website yang terindikasi palsu. Bila menemukan website palsu, laporkan website tersebut kepada perusahaan atau organisasi resmi yang dicatut namanya agar bisa ditindaklanjuti. Pelaporan ini juga bisa mencegah orang lain untuk masuk ke dalam perangkap website palsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement