Rabu 06 Sep 2023 21:36 WIB

Pelanggan Gratis Spotify Kini tak Bisa Lagi Nikmati Fitur Lirik Lagu

Fitur lirik lagu kini hanya bisa dinikmati para pelanggan Spotify berbayar.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Spotify menghilangkan fitur lirik bagi pelanggan gratis.
Foto: EPA-EFE/MATTIA SEDDA
Spotify menghilangkan fitur lirik bagi pelanggan gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spotify, salah satu platform streaming musik terkemuka, memiliki basis pengguna yang berkembang pesat. Namun, pelanggan berbayar platform tersebut tidak tumbuh secepat jumlah pengguna gratis.

Dalam upaya untuk meningkatkan konversi pelanggan gratis menjadi pelanggan berbayar, Spotify kabarnya sedang sedang melakukan uji coba fitur lirik yang hanya dapat diakses oleh pelanggan berbayar.

Baca Juga

Dalam perkembangan terakhir, Spotify tampaknya telah mengunci fitur lirik, yang menampilkan lirik lagu yang sedang diputar di layar, di balik paywall. Untuk pengguna gratis, perusahaan menampilkan pesan yang berbunyi 'Nikmati lirik di Spotify Premium'.

Menurut eksekutif PR perusahaan CJ Stanley, perubahan ini belum permanen karena perusahaan saat ini sedang mengujinya dengan sejumlah pengguna terbatas di beberapa pasar. Karena perusahaan sedang menguji fitur tersebut, dapat diasumsikan bahwa perusahaan memiliki rencana untuk meluncurkan fitur tersebut di platform.

Dikutip dari Gizmochina, Rabu (6/9/2023), Spotify telah mengungkapkan bahwa pengguna bulanan pada tingkat yang didukung iklan atau pelanggan gratis telah meningkat sebesar 34 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 343 juta. Di sisi lain, jumlah pelanggan berbayar meningkat 17 persen menjadi 220 juta. 

Dilansir dari The Verge, sejumlah pengguna Spotify pun telah mulai menyadari sesuatu yang aneh selama sekitar satu hari terakhir. Mereka menemukam bahwa lirik dalam aplikasi, yang biasanya muncul di bawah lagu yang sedang diputar, tiba-tiba terkunci di bawah paywall. Sebaliknya, mereka hanya melihat gelembung notifikasi yang bertuliskan, 'Nikmati lirik di Spotify Premium', dengan link untuk mendaftar. Banyak pendengar Spotify yang tidak antusias.

“Di Spotify, kami secara rutin melakukan sejumlah pengujian, beberapa dari pengujian tersebut akhirnya membuka jalan bagi pengalaman pengguna kami yang lebih luas dan pengujian lainnya hanya berfungsi sebagai pembelajaran penting,” kata CJ Stanley, co-head of global communications Spotify. 

Dia tidak memerinci lebih lanjut terkait hal tersebut. Stanley menambahkan bahwa sesuai dengan praktik standar, saat ini perusahaan melakukan pengujian dengan sejumlah pengguna terbatas di beberapa pasar, tanpa menentukan pasar mana, berapa banyak pengguna, atau berapa lama pengujian akan berlangsung. 

Fitur khusus Premium yang paling sukses sejauh ini mungkin adalah DJ, alat AI yang membuatkan Anda stasiun radio yang dipersonalisasi. Ini bekerja dengan sangat baik, bahkan suara AI yang mengomentari lagu seperti pembawa acara radio dan menawarkan pengalaman mendengarkan musik yang benar-benar berbeda dari layanan gratis Spotify. 

Spotify juga terus mencoba merangkul para pembuat konten, menghadirkan lebih banyak video ke dalam platform, dan menjadi 'TikTok untuk audio' yang telah lama dibicarakan oleh CEO Daniel Ek. Ke depannya, jangan kaget melihat lebih banyak ide terbaik Spotify yang hanya datang kepada mereka yang bersedia membayar layanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement