REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren permintaan air mineral dalam galon semakin meningkat seiring dengan banyaknya jenama baru yang hadir belakangan ini. Tanpa disadari bahwa air mineral dalam galon tidak bisa dinyatakan 100% aman karena pemakaian galon yang berulang dan berpotensi melepaskan molekul bisphenol A (BPA) yang berbahaya bagi tubuh dan menjadi salah satu hal yang berpotensi memicu kanker.
Seperti dilansir dari Antara, Jumat (1/9/2023), BPA, merupakan bahan kimia yang digunakan pada lapisan beberapa kemasan makanan dan minuman untuk melindungi makanan dari kontaminasi dan memperpanjang umur simpan. BPA juga juga digunakan dalam produk non-makanan yang tujuannya menghindari korosif.
Pakar kesehatan dr. Mario Johan mengungkapkan, galon dengan bahan PC biasanya sering dipakai berulang dan hingga kini belum ada informasi berapa lama galon tersebut bisa dipakai ulang.
“Pada 2022, BPOM menemukan di enam daerah terpapar BPA melebihi ambang batas. Karena itu, BPOM mengeluarkan aturan untuk galon PC harus mencantumkan label berpotensi mengandung BPA. Jadi, hati-hati dalam mengonsumsi air dari galon,” kata sosok yang akrab disapa dr. Jo ini, di SCBD Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Protein Aquaporin terdapat pada semua makhluk hidup dan protein ini bertugas mengangkut air dan memurnikannya di dalam sel, di mana bakteri dan kontaminan berbahaya lainnya disaring oleh protein ini. Setelah lebih dari satu dekade penelitian telah berhasil dikembangkan teknologi penggabungan protein Aquaporin ke dalam membran RO. Aquaporin ditemukan oleh Peter Agre yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia tahun 2003. Teknologi baru ini juga diterapkan pada teknologi pemurnian air luar angkasa, termasuk NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Philips Water Solution bersama dengan Akari Indonesia berinovasi lewat Philips Reverse Osmosis yang terbukti memiliki tingkat kejernihan yang sangat tinggi dan memiliki kandungan zat padat terlarut (TDS) yang rendah yang bisa membantu ginjal dapat bekerja lebih ringan. Dengan ukuran molekul yang lebih kecil, air reverse osmosis lebih mudah diserap oleh tubuh.
"Kami percaya bahwa konsumsi air bersih sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan setiap orang. Philips Reverse Osmosis dengan teknologi Aquaporin inside dirancang untuk menghilangkan kontaminan dari air, sehingga Anda dan orang yang Anda cintai dapat menikmati air yang bersih, sehat secara instan," kata Senior Vice President International Business dari Philips Water Solution Marcus Tam.
Philips Reverse Osmosis ADD6920 diluncurkan dengan teknologi “True Instant Boiling” yang dapat memastikan tiap tetes air dipanaskan dengan sempurna. Philips Reverses Osmosis ini mempunyai teknologi dengan 6 tahap penyaringan untuk memastikan penyaringan hingga 110 zat berbahaya seperti bakteri, virus, timbal, pestisida, klorin, dan banyak zat lainnya dari dalam air. Disempurnakan dengan teknologi “Post RO mineralization”, alat ini menambahkan kembali mineral seperti Ca2+, Mg2+, K+, dan Na+ yang menyeimbangkan pH air yang telah dimurnikan dari pengolahan asam sistem RO menjadi netral dan basa.
ADD6920 dilengkapi dengan 2 pitcher air portabel yang dapat diisi ulang secara otomatis dengan air yang telah dimurnikan, sangat praktis karena dapat di bawa ke mana-mana.
”Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pemantauan total padatan terlarut (TDS) yang membantu Anda untuk memastikan kualitas dan kemurnian air sebelum dan sesudah proses penyaringan” kata Melissa, Director of Product Marketing dari Philips Water Solution.
Untuk model ADD6901, ditambahkan teknologi desinfeksi UV-LED di tangki air yang aktif setiap jam dan menghambat pertumbuhan bakteri hingga 99,9 persen.
“Kami meyakini ini menjadi solusi dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sudah semakin sadar akan kebutuhan meminum air yang lebih sehat dari yang saat ini ada," ujar CEO Akari Indonesia Kenny Kwe.