REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Keputusan tepat tentunya bisa diambil setelah melakukan analisis data yang akurat. Namun, tentu saja, ini bukan hal mudah sehingga butuh peranti pendukung yang mumpuni. Menurut studi Forrester Consulting baru-baru ini yang digawangi oleh sebuah perusahaan global terkemuka penyedia perangkat lunak analitik tingkat lanjut, FICO, sebanyak 84 persen lembaga jasa keuangan (LJK) di Indonesia berencana mendedikasikan tahun depan untuk mengembangkan strategi analitik tingkat lanjut, sementara 79 persen masih dalam tahap penjajakan.
Kemudian, lebih dari separuh LJK di Indonesia siap mengambil tindakan dengan memindahkan analisis tingkat lanjut ke platform perusahaan khusus dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Di Indonesia, 67 persen lembaga keuangan membangun aplikasi data pada platform perusahaan. Berikutnya, 59 persen analitik prediktif dan platform pembelajaran mesin untuk menganalisis data, membangun dan melatih model prediktif, serta mengelola ModelOps untuk memberikan waktu nyata dalam skala. Platform data pelanggan 54 persen untuk memusatkan data pelanggan dari berbagai sumber.
“Jadi, kami sangat bersemangat. Kami telah bekerja di Indonesia selama puluhan tahun untuk waktu yang lama, kami memiliki banyak pelanggan, tapi platform yang kami luncurkan sekarang benar-benar menarik bagi kami,” kata Dattu Kompella, Managing Director FICO Asia Pacific di acara media briefing FICO, Selasa (29/8/2023).
FICO mengumumkan peluncuran resmi platform berbasis komputasi awan terdepan di Indonesia pada Selasa (29/8/2023). Melalui peluncuran ini, FICO menegaskan komitmennya di Indonesia setelah lebih dari satu dekade melayani pasar dengan solusi on-premise dan hosted yang canggih. Teknologi yang dihadirkan di Platform FICO siap untuk menyokong lanskap bisnis dengan menyediakan analisis tingkat lanjut dan kemampuan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pertumbuhan, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan memungkinkan transformasi perusahaan.
Kompella mengungkapkan bank, LJK, perusahaan telekomunikasi, perusahaan utilitas, dan banyak bisnis lainnya di Indonesia nantinya dapat memanfaatkan platform yang terdiri dari perangkat dan teknologi yang telah terbukti dan dipatenkan untuk mengambil keputusan berdasarkan data dengan penuh keyakinan.
“Dalam lanskap bisnis Indonesia yang dinamis, kami melihat adanya potensi yang luar biasa. Dengan Platform FICO, bisnis lokal dapat memperoleh wawasan yang tak ternilai, mengoptimalkan operasional, mencapai hasil bisnis yang berdampak, memperkuat hubungan dengan pelanggan, mendorong laju transformasi digital untuk tetap kompetitif, dan meningkatkan pertumbuhan—mencerminkan kesuksesan yang diraih oleh para pelanggan kami di berbagai wilayah dan di seluruh dunia,” ujar Kompella.
Platform FICO menawarkan beberapa manfaat utama bagi bank dan LJK di Indonesia. Pertama, memperkuat hubungan dengan pelanggan. Platform ini memberdayakan pemimpin bisnis untuk memanfaatkan pengetahuan pasar dan wawasan pelanggan mereka, menghasilkan pilihan yang lebih cerdas, kolaborasi yang lebih luas, serta siklus pembelajaran yang lebih cepat untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Kedua, memungkinkan transformasi perusahaan. Platform FICO mendukung perusahaan untuk mengoptimalkan produktivitas dan hasil melalui kolaborasi tanpa batas dengan beragam peran dan keahlian. Siklus umpan balik yang intuitif mendorong kinerja tinggi melalui pembelajaran berkelanjutan.
Ketiga, mendorong hasil bisnis yang strategis. Memastikan keselarasan antara proyek teknologi informasi (TI) dan manajemen KPI sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis dengan sukses. Platform FICO memungkinkan manajemen untuk menerjemahkan strategi ke dalam operasional, yang secara signifikan meningkatkan efektivitas.
Keempat, perolehan waktu yang cepat. Bank dapat menjalankan proyek dengan cepat karena proses instalasi diukur dalam hitungan pekan, bukan dalam hitungan bulan seperti pada solusi on-premise.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
