Selasa 29 Aug 2023 06:57 WIB

BMKG: Waspadai Badai Tropis Saola

Masyarakat diimbau waspada pada dampak tidak langsung dari badai Tropis Saola.

BMKG mengeluarkan peringatan dini hujan untuk sebagian wilayah Indonesia dan meminta kewaspadaan sebagai dampak tidak langsung dari badai tropis Saola pada Selasa (29/8/2023) (ilustrasi).
Foto: NASA/EPA
BMKG mengeluarkan peringatan dini hujan untuk sebagian wilayah Indonesia dan meminta kewaspadaan sebagai dampak tidak langsung dari badai tropis Saola pada Selasa (29/8/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan untuk sebagian wilayah Indonesia dan meminta kewaspadaan sebagai dampak tidak langsung dari badai atau siklon Tropis Saola pada Selasa (29/8/2023).

Berdasarkan paparan info BMKG yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin peringatan dini hujan dikeluarkan untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Utara, Papua Barat, juga Papua.

Baca Juga

BMKG meminta kewaspadaan warga adanya sistem siklon Tropis Saola yang berada di Laut Filipina, yang menginduksi adanya daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot dan daerah konvergensi yang memanjang dari Laut China Selatan dan Laut Sulu hingga Laut Filipina.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis tersebut.

Daerah konvergensi terpantau memanjang di Samudra Hindia Barat Sumatera, dari Bengkulu hingga Selat Malaka, dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulu, dari Laut Banda hingga Pulau Halmahera ,dan dari Papua Nugini hingga Samudra Pasifik Utara Papua Barat. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Selain itu, adanya peningkatan kecepatan angin permukaan lebih dari 25 knot berada di Selat Karimata, Laut Jawa, dari Teluk Tomini hingga Selat Makassar di Laut Banda, di Laut Arafuru, di laut Sulu, Laut Sulawesi, dan di laut Filipina yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan di sekitarnya.

Selanjutnya, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan juga untuk wilayah Papua.

Wilayah Sumatera, cuaca berkabut terpantau untuk wilayah Bandar Lampung, kemudian cuaca berawan terpantau untuk wilayah Pangkalpinang, Palembang, kemudian juga wilayah Bengkulu. Cuaca terpantau hujan dengan intensitas ringan untuk wilayah Padang, Jambi, Pekanbaru, dan juga Tanjung Pinang.

Terpantau hujan dengan intensitas lebat untuk wilayah Medan, kemudian cuaca cerah berawan terpantau untuk yang berada di wilayah Banda Aceh.

Beralih untuk wilayah Jawa, cuaca terpantau berawan untuk wilayah Serang, Bandung, Jakarta kemudian juga Yogyakarta, dan juga Semarang. Cuaca cerah berawan terpantau untuk wilayah Surabaya.

Untuk wilayah Bali dan juga Nusa Tenggara terpantau cuaca cerah untuk wilayah Kupang, kemudian cuaca berawan untuk wilayah Denpasar dan juga Mataram.

Bergeser untuk wilayah Kalimantan, cuaca berawan terpantau untuk wilayah Pontianak dan juga Palangka Raya. Cuaca cerah berawan untuk wilayah Samarinda dan juga Banjarmasin. Potensi hujan dengan intensitas ringan terpantau untuk wilayah Tanjung Selor.

Di Sulawesi, cuaca cerah berawan untuk wilayah Palu dan juga Gorontalo. Kemudian cuaca berawan untuk wilayah Makassar, Mamuju, dan juga Kendari. Cuaca cerah berawan juga terpantau untuk wilayah Manado. Wilayah timur Indonesia, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan untuk wilayah Ternate, Manokwari, Ambon, dan juga Jayapura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement