Senin 28 Aug 2023 07:59 WIB

Cuma Bekerja Satu Jam Sehari, Karyawan Ini Raup Rp 2,2 Miliar

Dia lebih banyak menggarap usaha rintisan dibanding menyelesaikan kerja untuk Google.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Seorang insinyur perangkat lunak di Google dilaporkan mengklaim mendapatkan sekitar Rp 2,2 miliar per tahun, cukup dengan bekerja satu jam sehari./ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Seorang insinyur perangkat lunak di Google dilaporkan mengklaim mendapatkan sekitar Rp 2,2 miliar per tahun, cukup dengan bekerja satu jam sehari./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ini mungkin terdengar seperti salah satu cerita yang terlalu konyol untuk menjadi kenyataan. Namun, seorang insinyur perangkat lunak di Google dilaporkan mengeklaim mendapatkan sekitar Rp 2,2 miliar per tahun, cukup dengan bekerja satu jam sehari.

Menurut laporan Fortune, insinyur perangkat lunak yang tak diungkap identitasnya itu membuat kode secara umum selama satu jam sehari dan itu saja. Selebihnya, dia mengerjakan usaha rintisannya. Laporan itu mengatakan, ketika dia menerima pekerjaan itu, dia sadar bahwa tidak akan terlalu bekerja keras.

Baca Juga

Dia juga magang di Google, bekerja kurang dari dua jam sehari dan mendapat penghasilan 2.000 dolar AS (Rp 30,5 juta) per pekan. Dia mengatakan kepada Fortune bahwa dia telah menyelesaikan semua kode yang perlu dilakukan sejak awal masa magangnya.

Google memang memiliki kebijakan yang mengharuskan pekerja mencatat jam kerja penuh waktu. Pria itu mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada yang memperhatikan bahwa dia tidak mencatat waktu tersebut.

Menurut dia, hal itu bergantung pada hasil karya yang cukup berkualitas dalam waktu singkat. Tentu saja dia adalah seorang yang cukup pintar, karena seseorang sempat curiga dia mengirimkan baris kode lain untuk menunjukkan bahwa dia telah bekerja sepanjang pekan.

Dia juga menyebutkan bahwa manajernya ‘keren’ karena dia dibolehkan untuk tidak ke kantor. Google telah mewajibkan karyawan untuk datang pada hari-hari tertentu dalam sepekan, namun keputusan akhir berada di tangan manajer pelaporan.

“Saya yakin suatu saat nanti Google akan mengirimi saya email tentang bot yang masuk, tapi saya bahkan tidak akan mengkhawatirkannya sampai saya mendapat peringatan,” kata dia kepada Fortune.

Gaji pokok rata-rata Google untuk insinyur perangkat lunak mendekati 718 ribu dollar AS (Rp 10,9 miliar) per tahun. Dengan standar tersebut, insinyur ini termasuk cukup rendah tetapi ia juga menghabiskan waktu lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement