Jumat 25 Aug 2023 19:33 WIB

Terapkan Transformasi Digital, Peruri Utamakan Autentikasi

Ekonomi digital merupakan salah satu dari empat sektor unggulan BUMN.

Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya dalam CNBC Indonesia Tech Conference 2023.
Foto: Dok. Bumn
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya dalam CNBC Indonesia Tech Conference 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan ekonomi digital menjadi salah satu sektor unggulan yang diprioritaskan BUMN dalam rangka mendukung agenda prioritas G20.

"Ekonomi digital merupakan salah satu dari empat sektor unggulan yang diprioritaskan BUMN untuk menopang pengembangan ekonom menuju Indonesia Maju 2045, selain hilirisasi sumber daya alam (SDA), ketahanan pangan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Erick Thohir, demikian dinukil dari Kantor Berita Antara, Jumat (25/8/2023). 

Baca Juga

Adapun Peruri jadi salah satu perusahaan yang telah berhasil menjalankan transformasi digital dan membagikan kiat-kiat sukses perjalanan transformasi bisnisnya. BUMN yang bertugas mencetak uang dan dokumen berharga lainnya ini tercatat telah melakukan transformasi digital setidaknya sejak lima tahun terakhir. 

Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menjelaskan, proses transformasi digital di Peruri ditandai dengan era pembayaran nontunai atau cashless. Sebab kata Dwina, sebelumnya Peruri belum memiliki bisnis di bidang digital. “Bagaimana kita dalam lima tahun ini melayani beberapa customer produk digital. Sebelumnya Peruri kan bisnis penugasan, ada dari Bank Indonesia, Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi dan BPN. Tapi saat Peruri masuk era digital, kami memiliki lebih dari 700 customer baru,” ungkap Dwina dalam CNBC Indonesia Tech Conference 2023.

Dwina memaparkan transformasi digital yang dilakukan Peruri bukan semata untuk bertahan dan mengikuti perkembangan zaman. Dia menjelaskan setelah masuk ke era digital, fokus bisnis Peruri mengalami pergeseran. Di mana Peruri mulai menawarkan solusi mengenai produk penjaminan keaslian dan autentikasi. Menurutnya, transformasi ini dilakukan dengan memanfaatkan bisnis yang belum dimiliki. “Pertama, kami harus tahu value proportion perusahaan. Semua orang tahu bahwa Peruri perusahaan cetak uang. Saat ini kami bukan pindah bisnis, akan tetapi hanya menjalani kompetensi yang relevan dengan era baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dwina menyebut transformasi digital turut menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi korporasi. Dengan upaya ini, akan ada efisiensi dalam operasional bisnis, di sisi lain ada bisnis yang turut terdampak karena tak mampu melakukan adaptasi. Ke depan, dia menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menyetujui usulan terkait Peruri yang ditunjuk sebagai Govtech Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement