Kamis 24 Aug 2023 02:17 WIB

MRI Kini Bisa Deteksi Kanker Prostat

MRI dapat mendeteksi kanker, ketika tes PSA gagal.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
MRI dapat mendeteksi kanker, ketika tes biasa gagal. Sebagian besar pasien menjalani pemindaian MRI yang menunjukkan adanya kanker prostat meski hasil tes normal/ilustrasi
Foto: vleesboom-hifu.nl
MRI dapat mendeteksi kanker, ketika tes biasa gagal. Sebagian besar pasien menjalani pemindaian MRI yang menunjukkan adanya kanker prostat meski hasil tes normal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kanker prostat adalah kanker yang paling umum ditemukan pada pria. Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, biasanya dapat meminta tes protein antigen spesifik prostat (PSA) jika mengalami gejala.

Tetapi sebuah penelitian terhadap lebih dari 300 pria yang menjalani kedua metode tersebut menemukan bahwa pemindaian MRI dapat mendeteksi kanker, ketika tes PSA gagal. Hampir 50 (16 persen) dari 303 subjek dalam penelitian Reimagine menjalani pemindaian MRI yang menunjukkan adanya kanker prostat meskipun skor PSA rata-rata.

Baca Juga

Para ilmuwan yang melakukan pemindaian dan tes darah pada pria menemukan hampir 50 dari 300 subjek memiliki skor PSA normal, namun MRI menunjukkan tanda-tanda kanker prostat.

Menggunakan pemindaian MRI dibandingkan tes PSA untuk mendeteksi kanker prostat dapat “secara signifikan” mengurangi jumlah pria yang meninggal akibat penyakit ini, menurut para peneliti.

Dari 48 orang yang diidentifikasi peneliti, 32 orang memiliki tingkat PSA di bawah standar pemeriksaan saat ini yaitu tiga nanogram per mililiter (ng/ml) dan tidak akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah penilaian NHS, 29 pria didiagnosis menderita kanker yang memerlukan pengobatan, 15 di antaranya menderita kanker serius dan PSA kurang dari 3ng/ml. Tiga laki-laki (satu persen persen) didiagnosis menderita kanker berisiko rendah yang tidak memerlukan pengobatan.

Penelitian ini dipimpin oleh University College London, University College London Hospitals NHS (UCLH) Foundation Trust dan King's College London dan dipublikasikan dalam jurnal medis BMJ Oncology.

Kepala peneliti studi tersebut, Profesor Caroline Moore, seorang konsultan ahli bedah di UCLH, menyebut hasil ini “menyedihkan” dan menegaskan “perlunya mempertimbangkan pendekatan baru untuk skrining kanker prostat”.

“Hasil kami memberikan indikasi awal bahwa MRI dapat menawarkan metode yang lebih andal dalam mendeteksi potensi kanker serius sejak dini, dengan manfaat tambahan bahwa kurang dari satu persen peserta 'terdiagnosis berlebihan' dengan penyakit berisiko rendah,” kata dia, seperti dikutip dari Sky News.

Pengujian PSA telah dikaitkan dengan over-diagnosis dan over-pengobatan kanker berisiko rendah.

Profesor Mark Emberton, konsultan urologi di UCLH, mengatakan bahwa mengingat kanker prostat dapat diobati jika diketahui sejak dini, dia yakin bahwa program skrining nasional akan mengurangi angka kematian akibat kanker prostat di Inggris secara signifikan.

Simon Grieveson, asisten direktur penelitian di Prostate Cancer UK, mengatakan pemindaian MRI telah merevolusi cara mendiagnosis kanker prostat. Dia menyambut baik adanya penelitian tentang bagaimana kita dapat menggunakan pemindaian ini dengan lebih efektif

Uji coba lain, yang dikenal sebagai Limit, sedang dilakukan dengan jumlah pasien yang jauh lebih besar, yang menurut tim peneliti merupakan “langkah selanjutnya menuju program skrining prostat nasional”. “Studi juga akan mencoba merekrut lebih banyak pria kulit hitam,” ungkap Grieveson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement