Ahad 20 Aug 2023 07:39 WIB

3 Kiat Kerja Efektif dari Peraih Beasiswa Chevening

Pekerja harus sudah siap pula dengan kewajiban pekerjaan yang sudah disepakati.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Agar pekerjaan tuntas secara efektif, ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan di antaranya melakukan daily checklist/ilustrasi.
Foto: pixabay
Agar pekerjaan tuntas secara efektif, ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan di antaranya melakukan daily checklist/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peraih Beasiswa Chevening, Suci Nurul Insani, mengatakan ketika seseorang sudah memutuskan untuk bekerja artinya tempat bekerja ‘memiliki hak waktu’ dari pekerja. Ini berarti pekerja harus sudah siap pula dengan kewajiban pekerjaan yang sudah disepakati.

“Jangan sampai, misalnya pulang kantor sore, lalu pas Ashar kita mengaji sampai lima halaman. Kalau kantor mengizinkan, alhamdulillah. Tapi kalau nggak, jangan sampai image kita sebagai orang alim justru menjadi jelek,” ucap Suci dalam Muslim Women Talks di Rumah Wijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga

Ketika seorang pekerja izin untuk melaksanakan ibadah sholat, lalu kemudian sampai memakan waktu satu jam maka ini akan terasa tidak enak. Oleh karena itu, peraih Beasiswa Chevening S2 di University of Warwick, Inggris ini memberikan tiga tips agar kerja lebih efektif dan siapa pun muslimahnya, sekali pun ibu rumah tangga, ini sangat bisa diterapkan.

 1. Cek tugas dalam satu hari sebelum memulai kerja

Pastikan kita punya rencana, hari ini mau mengerjakan apa saja, targetnya seperti apa. Jangan langsung semua dikerjakan, ada prioritas, dirunut, dan ini bisa dibuat di hari sebelumnya atau ketika pagi harinya. “Ini kayak cuma dikerjakan 10 menit, tapi impact-nya sampai akhir hari itu,” kata dia.

 

2. Tahu tujuan rapat sebelum menghadirinya

“Ini saya bawa karena kebetulan saya sering diminta jadi pembicara untuk topik ini. Kenapa meeting banyak banget ya? Kalau meeting terus kapan kerjanya? Sebelum kita ngomel, saya punya pertanyaan, apakah kita berkontribusi terhadap meeting itu?” kata Suci.

Kita harus tahu apa tujuan dari rapat tersebut, jika tidak tahu dan tidak berikan berkontribusi, kita harus berani bilang ke atasan bahwa rapat itu sebenarnya tidak begitu diperlukan. Dibanding hanya ikut meeting saja sambil kerja, ini justru tidak baik dan tidak bisa membuat fokus.

 

3. Samakan persepsi dengan tim secara berkala

Menyamakan persepsi dengan teman satu tim ini penting, terutama ketika ngobrol. Jadi kita harus saling tahu dulu seperti apa ekspektasi masing-masing, dan seperti apa perkembangan tugas yang sudah dijalankan. “Jangan sampai ketemu seharian tapi nggak ngobrol apa-apa,” ungkap dia.

Perempuan asal Minang dan mendalami bidang Project Management yang sudah didalami selama lebih dari sembilan tahun ini mengaku selalu mengecek daftar pekerjaan harian yang dibuatnya setiap hari, dalam kondisi apa pun dan seluruh pekerjaannya mulai dari menyoal duniawi hingga untuk kepentingan akhirat. Salah satu juga yang menjadi penyemangatnya dalam setiap pekan adalah rutin menjalankan ibadah yang ia lakukan di setiap Jumat.

“Jangan sampai tidak mengikuti sunnah-sunnah Jumat. Kita bisa sedekah Jumat, membaca Al-Kahfi, dan hal-hal lainnya. Secara umum, hari Jumat itu berkah, jadi kita lakukan hal-hal yang baik di hari Jumat,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement