REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kotak masuk dari akun Gmail yang sudah lama tidak diakses oleh pengguna dapat ditutup oleh Google. Untuk menghindari hal itu dan tidak kehilangan akses ke akun Gmail, ada baiknya pengguna Gmail mengikuti aturan baru yang akan segera diberlakukan oleh Google.
Dikutip dari laman Express, Selasa (8/8/2023), Google akan mulai menerapkan sejumlah perubahan besar dalam beberapa bulan mendatang. Mengabaikannya dapat membuat akun dihapus untuk selamanya, sehingga akan kehilangan akses ke berbagai data.
Sejak Mei 2023, Google sudah mulai memperingatkan pengguna bahwa perusahaan akan menutup akun yang lama "terbengkalai". Dalam pesan yang terlihat oleh tim di Bleeping Computer pekan lalu, Google mengingatkan bahwa aturan akan berlaku pada Desember 2023.
"Kami memperbarui periode tidak aktif untuk akun Google menjadi dua tahun di semua produk dan layanan kami. Perubahan ini mulai bergulir hari ini dan akan berlaku untuk akun Google mana pun yang tidak aktif, artinya akun tersebut belum digunakan atau digunakan dalam periode dua tahun," ujar Google.
Akun yang tidak aktif dan konten apa pun di dalamnya akan memenuhi syarat untuk dihapus mulai 1 Desember 2023. Kedengarannya cukup menakutkan, tetapi ada cara yang sangat mudah untuk mencegahnya, yakni terus gunakan akun Anda dan itu akan tetap aman.
Bahkan, tidak masalah jika jarang membuka akun Gmail atau Google Photo. Pengguna cukup masuk sesekali memeriksa pesan atau gambar, mengirim beberapa pesan, sehingga akun tidak akan terhapus.
Google juga mengatakan penghapusan akun tidak dilakukan begitu saja. Raksasa teknologi AS itu menjelaskan, jika akun dianggap tidak aktif, Google akan mengirimkan beberapa email pengingat kepada pengguna dan ke alamat email cadangan (jika ada). Setelah itu, baru Google mengambil tindakan dengan menghapus akun.
Email pengingat akan dikirim setidaknya delapan bulan sebelum tindakan apa pun diambil pada akun. Google juga memperkenalkan langkah-langkah baru untuk membantu menjaga keamanan akun yang lama tidak digunakan dan menghentikan akses tidak sah pada akun.
Lewat sebuah postingan blog perusahaan, Ruth Kricheli dari Google mengatakan, jika sebuah akun tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama, akan lebih mudah disusupi. Itu karena akun yang terlupakan sering mengandalkan kata sandi lama. Oleh sebab itu, dianjurkan rutin mengganti kata sandi dan jangan menggunakan kembali kata sandi yang pernah dipakai sebelumnya.
Cara lain mencegah akun Gmail tidak dihapus yakni dengan menerapkan pengaturan autentikasi dua faktor, dan melakukan pemeriksaan keamanan berkala. "Orang-orang menginginkan produk dan layanan yang mereka gunakan secara online aman dan terjamin," kata Kricheli.