REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada tahun lalu, penggunaan ransomware dan wiperware sebagai senjata siber meningkat secara regional. Kedua platform senjata siber ini semakin berkembang menjadi lebih canggih.
Hal itu diungkapkan penyedia layanan keamanan siber Ensign InfoSecurity merilis laporan Lanskap Ancaman Siber di Indonesia pada 2022.
Laporan Ensign juga menyoroti eksploitasi kerentanan rantai pasok siber, baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang masih terus terjadi. Sejumlah perusahaan besar menjadi korban serangan ransomware dan penjualan data hasil peretasan.
"Pelaku ancaman siber juga terus memanfaatkan eksploitasi IoT, perangkat seluler, aplikasi, dan teknologi operasional untuk memperluas sasaran mereka," ungkap Vice President of Advisory, Consulting, Ensign InfoSecurity Teo Xiang Zheng di Jakarta, baru-baru ini.
Perkembangan pemanfaatan Ransomware as a Service (RaaS) turut mencatatkan peningkatan, yang menyasar usaha kecil dan menengah (UKM). RaaS memungkinkan orang yang tidak memiliki keahlian teknis untuk membeli Ransomware dan melancarkan serangan siber.