REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Jejaring sosial terus memasuki dunia kecerdasan buatan (AI). Sebagai bagian dari proses ini, LinkedIn dan YouTube telah meluncurkan fitur baru dalam pengembangan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di platform ini.
Dilansir dari Malay Mail, Kamis (3/8/2023), LinkedIn telah memutuskan untuk fokus pada integrasi baru dengan Microsoft Designer, asisten pembuat grafik.
Kendati masih dalam tahap uji coba, fitur ini akan memungkinkan pengguna jejaring sosial profesional untuk membuat bagan, diagram, dan visual lainnya secara otomatis berdasarkan perintah teks sederhana atau bahkan gambar. Terintegrasi langsung ke LinkedIn, fitur ini bertujuan untuk mempermudah menambahkan visual ke postingan tanpa harus meninggalkan jejaring sosial untuk melakukannya.
Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah pengguna pergi ke platform lain, sehingga meningkatkan keterikatan serta waktu yang dihabiskan saat daring. Untuk sekarang, hanya segelintir pengguna yang dapat menguji fitur baru yang sedang dikembangkan ini.
Boleh dibilang ini bukan penggunaan AI pertama bagi LinkedIn menghadirkan fitur baru bagi pengguna. Platform profesional itu telah mengembangkan dua fitur berdasarkan AI. Pertama dirancang untuk membantu pengguna membuat biografi dengan lebih mudah, sedangkan yang kedua ditujukan untuk perekrut.
Sementara itu, platform streaming video YouTube sedang mengembangkan fitur untuk membuat ringkasan video menggunakan AI. Di halaman web yang didedikasikan untuk proyek terbaru platform tertera YouTube mulai menguji ringkasan buatan otomatis AI di YouTube, sehingga lebih mudah bagi Anda untuk membaca ringkasan singkat tentang video dan memutuskan apakah video tersebut cocok untuk Anda.
“Meskipun kami berharap ringkasan ini bermanfaat dan memberi Anda gambaran singkat tentang isi video, ringkasan ini tidak menggantikan deskripsi video yang ditulis oleh pembuat konten. Eksperimen ini berjalan hanya dengan jumlah video (en saja) dan pemirsa yang terbatas, jadi jika Anda melihat fitur tersebut, beri tahu kami pendapat Anda dengan mengirimkan umpan balik,” kata halaman web itu.
Namun, perhatikan bahwa meskipun alat ini masih dalam tahap pengembangan, pembuatan ringkasan mungkin masih terbukti tidak akurat. Di sisi lain, alat ini terbukti bermanfaat bagi pengguna penyandang disabilitas dan mungkin meningkatkan saran untuk menonton video.
Belum ada tanggal peluncuran yang diberikan untuk salah satu alat yang sedang dikembangkan di LinkedIn dan di YouTube.