REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Agustus ini terjadi dua fenomena Supermoon. Pertama pada awal Agustus atau 1 Agustus dan 30 Agustus. Biasanya, ada dua atau tiga Supermoon yang terjadi dalam setahun. Namun, Supermoon yang terlihat pada 30 Agustus akan jarang terjadi. Mungkin Anda tidak bisa melihatnya lagi sampai tahun 2032.
Supermoon mengacu pada saat orbit bulan paling dekat dengan Bumi bertepatan dengan bulan penuh. Ketika terjadi, bulan akan tampak sedikit lebih terang dan lebih besar dari bulan purnama biasa.
Bulan purnama pertama tahun ini yang terjadi pada hari Selasa akan menjadi Supermoon Sturgeon menurut Farmer's Almanac. Nama tersebut didapat dari suku asli Amerika.
Dilansir Indian Express, Kamis (3/8/2023), bulan sturgeon juga disebut sebagai green corn moon, grain moon, flying-up moon, harvest moon, ricing moon, black cherries moon, dan mountain shadow moon.
Ada juga istilah lain bernama Blue Supermoon. Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), itu terjadi saat bulan purnama muncul untuk kedua kalinya dalam satu bulan.
Blue Supermoon tidak muncul sesering yang Anda pikirkan. Bulan purnama dipisahkan oleh 29 hari. Karena sebagian besar bulan panjangnya 30 atau 31 hari, sangat mungkin dua bulan purnama terjadi dalam satu bulan. Faktanya, itu terjadi rata-rata setiap dua setengah tahun.
Tapi Supermoon yang bertepatan dengan Blue Supermoon merupakan kejadian yang lebih jarang terjadi. Berdasarkan perhitungan website Time and Date, terakhir kali terjadi pada Desember 2009.
Kali berikutnya akan terjadi pada Agustus 2032. Artinya Anda harus menunggu sembilan tahun sebelum hal itu terjadi lagi setelah 30 Agustus nanti.