REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Awal bulan ini, Twitter yang berganti nama menjadi X, mulai berbagi pendapatan iklan dengan konten kreator terverifikasi, dalam upaya mempertahankan talenta terbaik di platformnya.
Hari ini, perusahaan mengumumkan program ‘Pembagian Pendapatan Iklan’ yang sekarang tersedia untuk konten kreator yang memenuhi syarat secara global.
Program itu, menurut unggahan pemilik X, Elon Musk, bertujuan untuk membagikan 5 juta dollar AS pada putaran pertama pembayaran kreator. “Ini akan diakumulasikan mulai bulan Februari dan seterusnya,” kata dia.
Beberapa kreator mengunggah bahwa mereka telah menerima pembayaran yang besar sebagai hasilnya, dengan beberapa berkisar antara lima hingga enam digit.
Agar memenuhi syarat, pengguna X harus berlangganan Blue (sebelumnya Twitter Blue) atau terverifikasi, dan harus memiliki setidaknya 15 juta tayangan pada kiriman kumulatif di tiga bulan terakhir. Selain itu, pengguna harus memiliki setidaknya 500 pengikut.
X memonetisasi iklan yang ditayangkan di balasan unggahan kreator untuk menentukan pembayaran, bukan iklan yang ditayangkan di linimasa X utama. Ini memberi insentif kepada kreator untuk nengunggah hal-hal yang mendorong banyak percakapan.
Meskipun hal itu dapat menyebabkan pengambilan atau opini panas yang kontroversial dan konten ekstrem lainnya, X telah menempatkan beberapa pagar pembatas pada apa yang diizinkan dan yang tidak.
Konten seksual, kekerasan, perilaku kriminal, perjudian, narkoba, alkohol, dan skema keuangan yang manipulatif tidak diperbolehkan. Kreator juga tidak boleh mencoba memonetisasi konten dengan hak cipta yang bukan miliknya.
Dengan pengumuman ini, dilansir dari Tech Crunch, Senin (31/7/2023), program telah tersedia secara global bagi kreator yang memenuhi persyaratan kelayakan.
“Kami ingin X menjadi tempat terbaik di internet untuk mencari nafkah sebagai kreator, dan ini adalah langkah pertama kami untuk memberi penghargaan atas usaha mereka,” tulis sebuah unggahan dari akun resmi X.
Selain peluncuran global, Elon Musk juga menulis cicitan bagan yang menunjukkan pengguna bulanan X mencapai titik tertinggi baru pada 2023, bahkan setelah penghapusan bot. Bagan menunjukkan Twitter, sekarang X, pada satu titik, mencapai 541,5 juta pengguna bulanan, tetapi tidak diberi label untuk menunjukkan bulan.
Juga tidak jelas bagaimana Musk menentukan apa yang memenuhi syarat sebagai penggunaan bulanan, dibandingkan dengan MAU (pengguna aktif bulanan) standar industri.
Bagan itu berbeda dari apa yang dibagikan orang lain menggunakan alat pengukuran pihak ketiga, termasuk CEO Cloudflare Matthew Prince, yang baru-baru ini menunjuk pada penurunan lalu lintas ke domain Twitter. Similarweb juga melaporkan penurunan lalu lintas Twitter bersamaan dengan peluncuran Threads.