Ahad 30 Jul 2023 16:33 WIB

Jepang akan Kembangkan Artificial Intelligence untuk Bantu Penelitian

Pengembangan AI untuk penelitian ilmiah dan medis diperkirakan telan biaya 30 M yen.

Artificial Intelligence (ilustrasi). Pemerintah Jepang berharap dapat menjamin keamanan data sekaligus meningkatkan daya saing nasional.
Foto: pixabay
Artificial Intelligence (ilustrasi). Pemerintah Jepang berharap dapat menjamin keamanan data sekaligus meningkatkan daya saing nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Jepang berencana akan mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif yang memiliki kemampuan menghasilkan hipotesis ilmiah dan medis dengan mempelajari makalah penelitian serta gambar riset untuk membantu proses riset. Dengan mengembangkan teknologi AI sendiri, Pemerintah Jepang berharap dapat menjamin keamanan data sekaligus meningkatkan daya saing nasional.

Saat ini, pengembangan AI difokuskan untuk ranah penelitian ilmiah dan medis yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar 30 miliar yen (Rp3,2 triliun). Kementerian Pendidikan Jepang akan mengumpulkan pendanaan untuk tahap pengembangan awal pada tahun anggaran 2024.

Baca Juga

Dilansir dari Nikkei pada Ahad (30/7/2023), lembaga penelitian Riken akan memimpin pengembangan AI tersebut. Rencananya teknologi AI tersebut akan diujicobakan di laboratorium eksternal dan perusahaan mulai dari tahun fiskal 2025.

Proyek tersebut diperkirakan akan berlangsung selama delapan tahun dan ditargetkan teknologi itu tersedia untuk para peneliti secara nasional mulai tahun fiskal 2031.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement