Jumat 28 Jul 2023 11:36 WIB

Beredar Aneka Modus Penipuan, Manajemen BCA Buka Suara

Nasabah harus memasukkan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah.

BCA melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
BCA melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perkembangan teknologi membuka pintu bagi modus penipuan yang semakin canggih. Beberapa hari terakhir, beredar informasi di media sosial, mulai dari transfer Rp 0 dari rekening BCA ke rekening bank lain, tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile, hingga adanya klaim dari pihak yang memiliki data nasabah dan penawaran akses ke sistem finansial BCA.

Berdasarkan keterangan Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA), kabar transfer antar bank Rp 0 adalah informasi yang tidak benar. ''Adapun informasi yang diklaim sebagai data dari BCA, setelah kami lakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA,''ungkap EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dalam siaran pers, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga

Selanjutnya, aplikasi mobile dan website myBCA hanya dapat diakses nasabah dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat dan diketahui oleh nasabah sendiri. Untuk melakukan transaksi finansial di aplikasi mobile myBCA, nasabah harus memasukkan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah. Adapun untuk melakukan transaksi finansial di website myBCA, nasabah harus memasukkan One Time Password (OTP) dari token KeyBCA.

BCA kembali menegaskan bahwa hingga saat informasi ini tidak ada nasabah yang mengalami kerugian finansial di tengah ramainya informasi hoaks dan klaim oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. ''Mengenai munculnya pop up peringatan virus saat mengakses BCA mobile dapat kami tegaskan bahwa tidak benar BCA mobile terkena virus, namun pop up tersebut merupakan alert dari sistem smartphone akibat deteksi aplikasi berbahaya yang ada di smartphone,'' lanjut Hera.

BCA mengimbau nasabah setia untuk selalu melakukan install aplikasi resmi baik di PlayStore, AppStore atau AppGallery, serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru. Install dari aplikasi tidak resmi memiliki risiko perangkat/device bisa terinfeksi virus yang dapat mengancam data dan aktivitas di device tersebut, termasuk aktivitas finansial nasabah.

BCA juga mengimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah. Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), nomor kartu ATM, Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun. Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala.

Di samping itu, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.

Seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan diperbarui secara rutin dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi contact center Halo BCA melalui 1500888, aplikasi Halo BCA, WA Halo BCA 0811 1500 998, twitter @halobca atau webchat www.bca.co.id.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement